Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus Jawa Tengah mendaftarkan pakaian adat pengantin khas Kudus ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
"Selain gaun pengantinnya, prosesi pernikahan yang merupakan adat Kudus juga akan didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah di Kudus, Selasa.
Ia berharap dengan adanya legalitas antara gaunnya dengan adat istiadatnya, para pelaku usaha juga ikut membantu pemerintah melestarikannya dengan menawarkan gaun pengantin khas Kudus tersebut kepada masyarakat yang hendak menggelar acara pernikahan.
Para pelaku usaha salon dan rias pengantin, kata dia, tentunya juga harus memiliki gaun pengantin khas Kudus dengan berbagai modifikasi agar bisa diterima masyarakat.
Dalam rangka memotivasi para perias, Pemkab Kudus juga akan menyiapkan cenderamata untuk perias yang berhasil mempromosikan pakaian adat Kudus sehingga ada warga Kudus yang memakainya saat pernikahan.
Sementara itu, Ketua Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Cabang Kudus Fariya Moechlas mengakui dengan adanya dukungan pemerintah melalui pendaftaran Haki maupun prosesi pernikahannya sebagai warisan budaya tak benda tentunya akan memotivasi para perias pengantin untuk turut melestarikan adat dan istiadat di Kudus, khususnya gaun pengantinnya.
Ia mengakui belum semua perias pengantin memiliki gaun khas Kudus karena selama ini yang disediakan tentu sesuai permintaan.
"Jika sudah dipromosikan dan banyak yang berminat, tentunya mereka juga akan berinvestasi untuk menyediakan baju pengantin khas Kudus dengan sejumlah modifikasi agar bisa mengikuti perkembangan mode gaun nikah terkini," ujarnya.
Baju nikah khas Kudus, kata dia, cenderung berwarna putih dan merupakan perpaduan antara budaya Arab, China dan Eropa. Mempelai pria menggunakan kain penutup kepala panjang berwarna putih, jubah, dan juga celana putih, sedangkan mempelai perempuan menggunakan busana putih panjang dan mahkota penutup kepala seperti budaya China.
Pada era Sunan Kudus pakaian adat pengantin khas Kudus itu masih sering digunakan masyarakat. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman justru kalah dengan pakaian pengantin khas Solo atau Yogyakarta.
Berita Terkait
Pemkab Kudus pastikan stok elpiji jelang Natal cukup
Senin, 16 Desember 2024 10:33 Wib
Pemkab: Festival teater pelajar ajang membangun kecerdasan emosional
Senin, 16 Desember 2024 7:57 Wib
Pemkab Temanggung pantau stok - harga sembako jelang Nataru
Sabtu, 14 Desember 2024 20:14 Wib
Sebanyak 115 sekolah rusak di Kudus selesai diperbaiki
Jumat, 13 Desember 2024 19:03 Wib
Jurus jitu Pemkab Kudus gaet investasi
Jumat, 13 Desember 2024 15:43 Wib
Penerimaan pajak daerah di Kudus capai 98,57 persen
Jumat, 13 Desember 2024 7:45 Wib
Swasta bantu perbaikan 100 rumah di Kabupaten Kudus menjadi layak huni
Kamis, 12 Desember 2024 16:44 Wib
Pemkab Batang pastikan stok bahan pangan cukup menjelang Natal 2024
Kamis, 12 Desember 2024 15:55 Wib