RSD COVID-19 Donohudan siap hadapi lonjakan kasus gelombang 3
Boyolali (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Donohudan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung penanganan pasien jika terjadi lonjakan kasus pada gelombang ketiga COVID-19 di wilayah Solo Raya.
"RSD COVID-19 Donohudan sudah diinstruksikan oleh Gubernur Jateng dan Kepala Dinkes Provinsi untuk menyiapkan segala sesuatunya dan berkoordinasi dengan RSUD Dr. Moewardi Solo untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19," kata Koordinator Medis RSDC Donohudan, dokter Rivan Danuaji, di Boyolali, Jateng, Kamis.
Dokter Rivan Danuaji mengatakan jumlah pasien COVID-19 bergejala yang dirawat di RSDC Donohudan kini ada sebanyak 17 orang. Mereka berasal dari Solo Raya dan luar kota dari Jakarta serta Jepara juga ada. Pasien yang dirawat di RSDC Donohudan gejala ringan hingga sedang yang komorbid.
"Pasien dua kriteria itu, yang bisa masuk dirawat di RSDC Donohudan rujukan dari puskesmas atau RS lainnya," katanya.
Menyinggung COVID-19 varian Omicron, pihaknya belum mengetahui secara rinci karena semua sampel dikirim ke laboratorium sesuai dengan prosedur.
"Kami memang, apapun varian semua ditangani di RSDC Donohudan. Kami hingga sekarang belum tau detail variannya," katanya.
RSDC Donohudan mempunyai kapasitas sebanyak 338 pasien, tetapi karena keterbatasan tenaga kesehatan hingga saat ini, yang dioperasikan antara 40 hingga 50 tempat tidur di lantai satu.
Pasien COVID-19 yang dirawat di RSDC Donohudan sempat turun dan kosong pada awal Desember 2021. Pada akhir Desember 2021 hingga Januari 2022 mulai kembali naik hingga kapasitas 40 pasien di lantai satu terisi penuh.
RSDC Donohudan pernah merawat pasien usia anak tiga tahun hingga lansia sekitar 70 tahun tetapi mereka rata-rata yang dirawat usia 20 tahun hingga 40 tahun.
Dia mengatakan perawatan pasien COVID-19 sesuai standar dari Kemenkes sejak terdiagnosis selama 10 hari dievaluasi. Jika nanti dilakukan tes usap PCR masih positif akan dilakukan perawatan hingga hari ke-14 baru tes usap PCR ulang.
RSDC Donohudan memiliki sebanyak 16 perawat, empat dokter umum, beberapa orang tenaga radiologi dan tenaga laboratorium.
Pihaknya antisipasi lonjakan kasus COVID-19, sudah disiapkan segala sesuatunya dan berkoordinasi dengan RSUD Dr. Moewardi Solo. Karena rumah sakit darurat ini, masih di bawah RSUD Dr. Moewardi Solo.
"Kami selalu komunikasi terkait lonjakan kasus COVID-19, tenaga kesehatan dan obat-obatan sudah disiapkan dan oksigen juga aman stoknya mencapai 5 ton," katanya.
Pasien yang sudah sembuh dari COVID-19 yang dirawat di RSDC Donohudan ini, sekitar 100 orang. RSDC ini rencana juga akan ditinjau oleh Kapolri dalam penanganan pasien COVID-19 di wilayah Solo Raya.
"RSD COVID-19 Donohudan sudah diinstruksikan oleh Gubernur Jateng dan Kepala Dinkes Provinsi untuk menyiapkan segala sesuatunya dan berkoordinasi dengan RSUD Dr. Moewardi Solo untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19," kata Koordinator Medis RSDC Donohudan, dokter Rivan Danuaji, di Boyolali, Jateng, Kamis.
Dokter Rivan Danuaji mengatakan jumlah pasien COVID-19 bergejala yang dirawat di RSDC Donohudan kini ada sebanyak 17 orang. Mereka berasal dari Solo Raya dan luar kota dari Jakarta serta Jepara juga ada. Pasien yang dirawat di RSDC Donohudan gejala ringan hingga sedang yang komorbid.
"Pasien dua kriteria itu, yang bisa masuk dirawat di RSDC Donohudan rujukan dari puskesmas atau RS lainnya," katanya.
Menyinggung COVID-19 varian Omicron, pihaknya belum mengetahui secara rinci karena semua sampel dikirim ke laboratorium sesuai dengan prosedur.
"Kami memang, apapun varian semua ditangani di RSDC Donohudan. Kami hingga sekarang belum tau detail variannya," katanya.
RSDC Donohudan mempunyai kapasitas sebanyak 338 pasien, tetapi karena keterbatasan tenaga kesehatan hingga saat ini, yang dioperasikan antara 40 hingga 50 tempat tidur di lantai satu.
Pasien COVID-19 yang dirawat di RSDC Donohudan sempat turun dan kosong pada awal Desember 2021. Pada akhir Desember 2021 hingga Januari 2022 mulai kembali naik hingga kapasitas 40 pasien di lantai satu terisi penuh.
RSDC Donohudan pernah merawat pasien usia anak tiga tahun hingga lansia sekitar 70 tahun tetapi mereka rata-rata yang dirawat usia 20 tahun hingga 40 tahun.
Dia mengatakan perawatan pasien COVID-19 sesuai standar dari Kemenkes sejak terdiagnosis selama 10 hari dievaluasi. Jika nanti dilakukan tes usap PCR masih positif akan dilakukan perawatan hingga hari ke-14 baru tes usap PCR ulang.
RSDC Donohudan memiliki sebanyak 16 perawat, empat dokter umum, beberapa orang tenaga radiologi dan tenaga laboratorium.
Pihaknya antisipasi lonjakan kasus COVID-19, sudah disiapkan segala sesuatunya dan berkoordinasi dengan RSUD Dr. Moewardi Solo. Karena rumah sakit darurat ini, masih di bawah RSUD Dr. Moewardi Solo.
"Kami selalu komunikasi terkait lonjakan kasus COVID-19, tenaga kesehatan dan obat-obatan sudah disiapkan dan oksigen juga aman stoknya mencapai 5 ton," katanya.
Pasien yang sudah sembuh dari COVID-19 yang dirawat di RSDC Donohudan ini, sekitar 100 orang. RSDC ini rencana juga akan ditinjau oleh Kapolri dalam penanganan pasien COVID-19 di wilayah Solo Raya.