Jakarta (ANTARA) - Diskon atau harga yang lebih murah dibanding dengan toko lain, memungkinkan seseorang “kalap” dalam berbelanja. Padahal menjadi smart shopper atau pembeli yang bijak sangatlah penting untuk menjaga keuangan agar tetap stabil.
Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie mengatakan mencari barang yang harganya lebih murah adalah hal yang wajar. Akan tetapi yang perlu diingat adalah harus tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk menjadi pembeli yang bijak, Prita memberikan tiga kunci utama dalam berbelanja agar tidak berlebihan hanya karena melihat harga yang murah atau promo semata.
"Nomor satu selalu bikin anggaran rumah tangga karena tanpa ada anggaran rumah tangga, kita tidak tahu seperti apa pola pengeluaran kita. Kita jadi ngerti evaluasinya harus seperti apa," ujar Prita dalam webinar "MR.DIY Semua Ketemu Disini", Rabu.
Anggaran rumah tangga berfungsi untuk melihat apa saja yang dibutuhkan oleh anggota keluarga dalam sebulan atau rentang waktu tertentu. Dari sisi Anda bisa memutuskan mana yang harus dibeli atau hanya sekadar "lapar mata”.
"Kedua, selalu pakai check list. Jadi meskipun menarik banget barangnya, murah dan banyak, tetap harus pakai check list," kata Prita.
Menurut Prita, memiliki daftar barang yang harus dibeli bertujuan untuk membantu fokus pada hal yang dibutuhkan saja dan mengabaikan produk lain yang belum tentu terpakai.
Kunci ketiga untuk menjadi pembeli yang bijak adalah mengutamakan kualitas barang dibandingkan dengan tawaran harga yang murah.
"Pertahankan good money habit yaitu mengutamakan kualitas dibanding hanya sekadar agak murah tapi enggak ada kualitasnya. Jadi dipastikan semua harus bergabung jadi satu, cari yang berkualitas dan memberikan harga terbaik," ujar Prita.
Menurut Prita, berbelanja dengan harga murah memang bisa menghemat pengeluaran. Namun, akan lebih baik jika sisa anggaran tersebut dialokasikan pada dana darurat, investasi, tabungan dan lainnya.