"Beragam cara telah dilakukan untuk menyosialisasikan perihal vaksinasi, mulai dari sosial media hingga memviralkan potongan diskusi terkait dengan vaksinasi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
Menurut dia, dengan adanya pengelompokan dan skala prioritas penerima vaksin yang dilakukan pemerintah sebenarnya juga memudahkan pihaknya dalam sosialisasi vaksinasi.
Begitu vaksinasi berjalan sesuai dengan urutan, pihaknya kini dihadapkan dengan ketidaktahuan masyarakat soal jumlah vaksin yang terbatas.
"Saya harus pinter-pinter untuk membuat strategi komunikasi. Sekarang bahasanya satu, bapak ibu sabar ya ini nanti Mei, Juni, Juli baru ada (vaksin tambahan, red), yang lain sabar," ujarnya.
Ganjar menyebut saat ini yang dibutuhkan bersama adalah meyakinkan satu sama lain sehingga cerita prioritas pada kelompok masyarakat tertentu, tokoh agama dan lainnya dengan misi agar yang bersangkutan membantu pemerintah meyakinkan pada masyarakat terkait vaksinasi.
"Butuh meyakinkan agar energi kita tidak dikikis atau habis terkuras pada perdebatan yang sebenarnya bisa kita hindari, jadi butuh cerewet untuk ini," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah hingga 22 Maret 2021 tercatat sebanyak 878.105 orang sudah melakukan vaksin dosis pertama, sedangkan untuk dosis kedua sebanyak 390.118 orang.
Jumlah tersebut, terdiri dari sumber daya manusia bidang kesehatan, petugas pelayan publik hingga para lanjut usia.
Target vaksinasi COVID-19 di Jateng diketahui sebanyak 24.363.566 orang untuk menuju "herd immunity". ***3***