Jakarta (ANTARA) - Label fesyen Christian Dior membuka Paris Fashion Week dengan pergelaran busana fisik yang menampilkan aneka material dalam koleksinya, termasuk kain tenun ikat dari Indonesia
"Kami buat koleksi ini melalui pendekatan dengan lebih banyak ide desain. Kita hidup dengan cara yang berbeda pada saat ini, dan lebih banyak tinggal di rumah dalam keintiman kita. Maka pakaian yang dikenakan juga harus mencerminkan gaya hidup baru ini," kata Direktur Kreatif Dior Maria Grazia Chiuri dalam sebuah pernyataan.
Para model berjalan diiring alunan suara paduan suara, memamerkan busana di antara instalasi seni yang mengingatkan kita pada jendela kaca patri bergaya Gotik.
Jendela dekorasi karya seniman Italia, Lucia Marcucci itu dirancang menggunakan tambal sulam foto dan kliping koran.
Dilansir Reuters, Rabu, Chiuri menampilkan sejumlah busana yang lebih longgar, garis-garis halus dengan kain-kain yang melambai.
Sebelumnya Dior identik dengan koleksi busana seperti jaket bar klasik berstruktur dengan banyak kancing.
Namun kali ini ada sentuhan yang lebih lembut seperti mantel musim semi yang menyerupai kimono dalam rangkaian motif paisley, garis-garis warna celup (tie-dye) serta motif dan aplikasi bunga.
Banyak merek fesyen ragu-ragu kembali mengadakan pertunjukan pagelaran busana fisik, akibat pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan banyak pagelaran yang kemudian tertunda selama berbulan-bulan.
Namun Dior mantap melakukan pagelaran busana fisik yang dengan serius menerapkan jarak sosial dan protokol kesehatan.
Para tamu mengenakan masker wajah dan diminta untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh. Selain itu jumlah kerumunan untuk pagelaran busana fisik kinni dibatasi maksimum 300 orang dari jumlah biasanya yang mencapai, dengan kerumunan dibatasi 800 hingga 1.000 orang.
Paris Fashion Week atau Pekan Mode Paris dibuka pada Selasa 29 September 2020 dan berlangsung selama sepekan hingga 6 Oktober. Pekan Mode Paris ini juga akan mencakup perpaduan acara baik fisik maupun digital.