Semarang (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama Jateng yang ikut berperan aktif dalam mencegah maupun menangani bencana di provinsi setempat.
Saat menerima kunjungan Pengurus Wilayah LPBI NU Jateng di ruang kerjanya di Semarang, Selasa, Ganjar menyebutkan banyak hal yang bisa dilakukan LPBI NU dalam pencegahan dan penanganan bencana di provinsi ini, apalagi lembaga ini berada di bawah naungan organisasi kemasyarakatan besar yakni NU.
"NU sendiri punya Lembaga Ma'arif dan punya banyak sekolah, melalui sekolah-sekolah ini upaya sosialisasi maupun pencegahan bencana bisa dilakukan LPBI NU Jateng, termasuk mengenalkan pengetahuan bencana bagi para siswa," katanya.
Mantan anggota DPR RI itu juga sangat mendukung gagasan LPBI NU Jateng mengenai perubahan iklim, termasuk keberadaan bank sampah yang digagas lembaga ini.
"Kita di provinsi juga sudah mengurangi plastik, lihat saja di ruangan ini, air minum tidak dalam kemasan plastik, tapi disediakan dalam teko, menuangkan sendiri ke gelas yang kita sediakan," ujarnya.
Menurut Ganjar, LPBI NU Jateng juga tidak harus selalu terlibat dalam hal kebencanaan, melainkan bisa terlibat dalam penanganan ancaman penyakit demam berdarah bengue (DBD).
"Dengan lembaga yang terstruktur dari wilayah hingga kabupaten/kota, LBPI NU bisa mengajak warga nahdhiyin untuk menjadi pemantau jentik nyamuk, minimal satu rumah satu pemantau sehingga ancaman DBD ini bisa ditekan," katanya.
Sementara itu, Ketua LPBI NU Jateng Winarti mengatakan audiensi dengan Gubernur Jateng ini bagian dari silaturahmi dengan semua pihak.
Selain mengenalkan keberadaan LPBI, juga membangun sinergi utamanya dalam pencegahan maupun penanganan berbagai bencana.
LPBI NU Jateng, lanjut dia, mempunyai misi terwujudnya tatanan masyarakat yang memiliki ketahanan terhadap dampak bencana dan perubahan iklim.
"Tentunya beberapa hal harus kita kuatkan, semisal peningkatan kemampuan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan risiko bencana yang terintegrasi dengan perubahan iklim dan lingkungan," ujarnya.