Banyumas terima bantuan sumur bor dan PJU-TS dari Kementerian ESDM
Banyumas (Antaranews Jateng) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyalurkan bantuan berupa dua unit sumur bor air dalam serta 50 unit penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) untuk Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM FX Sutijastoto kepada Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas Didi Rudwianto di Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balitbang Kementerian ESDM FX Sutijastoto mengatakan penyerahan bantuan sumur bor merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pemerintah melalui Kementerian ESDM melaksanakan program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam. Semoga bantuan sumur bor ini dapat digunakan sebaik-baiknya masyarakat guna memenuhi kebutuhan air bersih," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian ESDM sejak tahun 2015 hingga 2018 telah membangunan 2.290 unit sumur bor untuk melayani sekitar 6,6 juta jiwa penduduk di daerah sulit air yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Khusus tahun anggaran 2018, kata dia, Kementerian ESDM telah membangun 508 unit sumur bor di berbagai wilayah Indonesia.
"Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Tahun 2019 ini, sebanyak 750 unit sumur bor baru ditargetkan terbangun guna memenuhi kebutuhan masyarakat daerah sulit air," katanya.
Bantuan sumur bor tersebut mampu menyedot air hingga kedalaman 100-125 meter dengan debit air rata-rata 2 liter per detik dan setiap sumur bor bisa melayani kebutuhan air bersih sekitar 2.800 jiwa.
Instalasi sumur bor menggunakan pipa galvanis berdiameter 6 inchi dengan pompa selam berkekuatan 3 PK serta didukung pasokan listrik dari genset berkapasitas 12,5 kVA dan dilengkapi bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter.
Sementara bantuan berupa 50 unit PJU-TS diutamakan untuk daerah-daerah yang belum terjangkau listrik PLN atau daerah yang sudah terjangkau namun ingin mengurangi konsumsi listrik PLN.
"Tahun anggaran 2018, program PJU-TS ditarget dapat terlaksana di 27 provinsi. Program pembangunan PJU-TS sebanyak 21.755 unit tersebut sedikitnya menyerap anggaran sekitar Rp403 miliar," kata Sutijastoto.
Menurut dia, pemasangan PJU-TS merupakan implementasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39/2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan serta Konservasi Energi, sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 12/2018.
Terkait dengan bantuan tersebut, Asekbang Sekda Banyumas Didi Rudwianto menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Kementerian ESDM.
"Alhamdulillah, tahun anggaran 2018 kita memperbantuan dua unit sumur bor dari Kementerian ESDM. Satu berlokasi di Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, dan satunya lagi di Desa Menganti, Kecamatan Rawalo," katanya.
Dengan demikian, kata dia, Kabupaten Banyumas sejak tahun 2015 hingga 2018 telah menerima bantuan sumur bor dari Kementerian ESDM sebanyak 16 unit.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM FX Sutijastoto kepada Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas Didi Rudwianto di Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balitbang Kementerian ESDM FX Sutijastoto mengatakan penyerahan bantuan sumur bor merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pemerintah melalui Kementerian ESDM melaksanakan program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam. Semoga bantuan sumur bor ini dapat digunakan sebaik-baiknya masyarakat guna memenuhi kebutuhan air bersih," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian ESDM sejak tahun 2015 hingga 2018 telah membangunan 2.290 unit sumur bor untuk melayani sekitar 6,6 juta jiwa penduduk di daerah sulit air yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Khusus tahun anggaran 2018, kata dia, Kementerian ESDM telah membangun 508 unit sumur bor di berbagai wilayah Indonesia.
"Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Tahun 2019 ini, sebanyak 750 unit sumur bor baru ditargetkan terbangun guna memenuhi kebutuhan masyarakat daerah sulit air," katanya.
Bantuan sumur bor tersebut mampu menyedot air hingga kedalaman 100-125 meter dengan debit air rata-rata 2 liter per detik dan setiap sumur bor bisa melayani kebutuhan air bersih sekitar 2.800 jiwa.
Instalasi sumur bor menggunakan pipa galvanis berdiameter 6 inchi dengan pompa selam berkekuatan 3 PK serta didukung pasokan listrik dari genset berkapasitas 12,5 kVA dan dilengkapi bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter.
Sementara bantuan berupa 50 unit PJU-TS diutamakan untuk daerah-daerah yang belum terjangkau listrik PLN atau daerah yang sudah terjangkau namun ingin mengurangi konsumsi listrik PLN.
"Tahun anggaran 2018, program PJU-TS ditarget dapat terlaksana di 27 provinsi. Program pembangunan PJU-TS sebanyak 21.755 unit tersebut sedikitnya menyerap anggaran sekitar Rp403 miliar," kata Sutijastoto.
Menurut dia, pemasangan PJU-TS merupakan implementasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39/2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan serta Konservasi Energi, sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 12/2018.
Terkait dengan bantuan tersebut, Asekbang Sekda Banyumas Didi Rudwianto menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Kementerian ESDM.
"Alhamdulillah, tahun anggaran 2018 kita memperbantuan dua unit sumur bor dari Kementerian ESDM. Satu berlokasi di Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, dan satunya lagi di Desa Menganti, Kecamatan Rawalo," katanya.
Dengan demikian, kata dia, Kabupaten Banyumas sejak tahun 2015 hingga 2018 telah menerima bantuan sumur bor dari Kementerian ESDM sebanyak 16 unit.