Jakarta (Antaranews Jateng) - Apple baru saja merilis proyeksi finansial, mereka memperkirakan akan kehilangan 9 miliar karena penjualan iPhone yang lemah salah satunya karena konsumen lebih memilih mengganti baterai.
Apple tahun lalu mengakui mereka memperlambat kinerja mesin, throttle, di iPhone lama untuk mernjaga performa baterai. Sebagai permintaan maaf, mereka memberi potongan harga untuk mengganti baterai menjadi 29 dolar dari 79 dolar, seperti diberitakan The Verge.
Dalam laporan CEO Tim Cook untuk para investor, biaya ganti baterai yang lebih murah menyebabkan konsumen lebih memilih cara tersebut daripada berganti ke iPhone model terbaru, apaagi iPhone model terbaru sudah melebihi 1.000 dolar.
Apple akhirnya memberi tahu konsumen bagaimana cara mematikan fitur throttle di iPhone, langkah ini juga membuat konsumen untuk mengganti baterai daripada harus mengulik ponsel mereka.
Hasil kebijakan baterai murah dari Apple juga berakibat semakin banyak konsumen yang merasa puas dengan performa iPhone mereka. Akibatnya, konsumen semakin enggan membeli iPhone baru.
Apple tidak mencantumkan angka pasti mengenai penjualan mereka, mulai 1 November tahun lalu, Apple mengumumkan tidak akan memberi tahu berapa banyak unit iPhone, iPad dan Mac yang terjual.
Berita Terkait
Kemenko Marves dorong percepatan peralihan kendaraan listrik
Sabtu, 18 November 2023 5:28 Wib
UNS terbuka dengan masukan pihak luar untuk perkembangan PUI
Sabtu, 14 Oktober 2023 6:00 Wib
Nelayan Cilacap sambut baik kapal bermotor listrik berbasis baterai
Jumat, 11 Agustus 2023 16:27 Wib
IBC akan sebar 6 ribu baterai ke "swap station" seluruh Indonesia.
Selasa, 13 Juni 2023 8:50 Wib
Kerja sama pengembangan teknologi baterai
Kamis, 1 Desember 2022 17:35 Wib
Kerja sama pengembangan teknologi baterai dibidang transportasi
Kamis, 2 Juni 2022 17:19 Wib
Tahukah anda, mengapa mobil listrik mahal?
Senin, 4 April 2022 10:20 Wib
RI mulai bangun fasilitas penyimpanan listrik berbasis baterai
Kamis, 17 Maret 2022 10:27 Wib