Frankfurt (Antaranews Jateng) - Chief Executive Volkswagen, Herbert Diess, mengatakan pabrikan-pabrikan mobil asal Jerman hanya memiliki peluang 50 persen untuk bertahan dan bersaing sebagai pemain utama dalam industri otomotif dunia selama 10 tahun ke depan.
Diess menjelaskan jika ingin bertahan dari gempuran mobil Asia dan Amerika, pabrikan mobil Jerman harus mengubah pola dalam memenuhi peraturan baru, menyesuaikan rantai pasokan suku cadang, dan mulai memproduksi baterai dan mobil listrik.
"Dari sudut pandang hari ini, kemungkinannya 50-50 persen bahwa industri otomotif Jerman akan tetap termasuk di antara para elit global dalam waktu 10 tahun," kata Herbert Diess, dilansir Reuters, Selasa.
Diess mengatakan bahwa industri otomotif harus memproduksi mobil listrik beserta baterai, ketimbang mempertahankan produksi mobil bermesin bakar konvensional.
Baca juga: Porsche jadi pabrikan mobil Jerman pertama yang tinggalkan mesin diesel
Ia juga mengkhawatirkan kondisi geopolitik dunia yang memaksa produsen mobil mempercepat reformasi dalam setiap perusahaannya.
Sebelumnya, industri otomotif China dan AS melakukan serangkaian perubahan strategi menyusul perang dagang antara kedua negara.
Jerman sebagai rumah beberapa produsen mobil diesel terbesar di dunia termasuk VW dan BMW, mengalami penurunan penjualan mobil diesel menjadi 31,1 persen dari total semester pertama 2018.
Adapun Inggris mengalami penurunan sebesar 30 persen, dilansir Reuters.
Pangsa pasar penjualan mobil diesel di Uni Eropa turun menjadi 36,5 persen pada paruh pertama tahun 2018, dari 42,5 persen pada paruh pertama 2017, menurut IEA.
Baca juga: VW akan dukung pembaruan mobil diesel yang lebih tua di Jerman