Moon Jae-in Dilantik Jadi Presiden ke-19 Korea Selatan
Seoul, ANTARA JATENG - Moon Jae-in dilantik menjadi presiden ke-19 Korea
Selatan pada Rabu, berjanji meningkatkan persatuan nasional menyusul
pelengseran pendahulunya karena kasus korupsi.
Ia dilantik sehari setelah terpilih menjadi presiden dengan dukungan suara 41,1 persen dalam pemilihan presiden.
"Saya akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat," kata pemimpin baru itu pada upacara pelantikannya di Majelis Nasional, menyatakan bahwa mereka yang tidak mendukung dia juga bagian dari bangsa.
"Kepala saya penuh dengan cetak biru untuk membuka satu dunia baru persatuan dan koeksistensi," katanya saat menyampaikan sambutan.
"Saya menyatakan bahwa saya akan memenuhi tanggung jawab saya dan seruan untuk menjabat sebagai presiden ke-19 Republik Korea dengan baik namun rendah hati di hadapan sejarah dan rakyat."
Moon menegaskan kembali bahwa dia akan memindahkan kantor kepresidenan ke Gwanghwamun, Seoul pusat, segera setelah persiapan dilakukan, karena kebijakan pertamanya adalah untuk melepaskan diri dari kepresidenan yang angkuh dan tidak komunikatif.
"Pada waktunya, saya akan menggelar debat besar di Gwanghwamun Square. Saya akan membagi kekuasaan imperial presiden sebanyak mungkin," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Yonhap.
Ia berjanji menunjuk para pejabat pemerintah dari seluruh wilayah hanya berdasarkan pada kemampuan dan kesesuaian terlepas dari apakah mereka mendukung dia atau tidak.
Dan dia berikrat memberikan prioritas untuk mengatasi program nuklir Korea Utara dan menyelesaikan sengketa mengenai pengerahan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat di negaranya.
"Kalau perlu, saya akan langsung terbang ke Washington," katanya.
"Saya akan pergi ke Beijing dan Tokyo dan di bawah situasi yang tepat juga akan pergi ke Pyongyang," katanya.
Masa jabatan lima tahun Moon bermula lebih awal hari ini, setelah Komisi Pemilihan Nasional (National Election Commission/NEC) mengonfirmasi kemenangannya dalam pemilihan presiden.
Baca juga: (Pemenang pilpres Korsel Moon berjanji akan persatukan negara)
Baca juga: (Moon Jae-in awali tugas sebagai presiden baru Korea Selatan)
Ia dilantik sehari setelah terpilih menjadi presiden dengan dukungan suara 41,1 persen dalam pemilihan presiden.
"Saya akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat," kata pemimpin baru itu pada upacara pelantikannya di Majelis Nasional, menyatakan bahwa mereka yang tidak mendukung dia juga bagian dari bangsa.
"Kepala saya penuh dengan cetak biru untuk membuka satu dunia baru persatuan dan koeksistensi," katanya saat menyampaikan sambutan.
"Saya menyatakan bahwa saya akan memenuhi tanggung jawab saya dan seruan untuk menjabat sebagai presiden ke-19 Republik Korea dengan baik namun rendah hati di hadapan sejarah dan rakyat."
Moon menegaskan kembali bahwa dia akan memindahkan kantor kepresidenan ke Gwanghwamun, Seoul pusat, segera setelah persiapan dilakukan, karena kebijakan pertamanya adalah untuk melepaskan diri dari kepresidenan yang angkuh dan tidak komunikatif.
"Pada waktunya, saya akan menggelar debat besar di Gwanghwamun Square. Saya akan membagi kekuasaan imperial presiden sebanyak mungkin," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Yonhap.
Ia berjanji menunjuk para pejabat pemerintah dari seluruh wilayah hanya berdasarkan pada kemampuan dan kesesuaian terlepas dari apakah mereka mendukung dia atau tidak.
Dan dia berikrat memberikan prioritas untuk mengatasi program nuklir Korea Utara dan menyelesaikan sengketa mengenai pengerahan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat di negaranya.
"Kalau perlu, saya akan langsung terbang ke Washington," katanya.
"Saya akan pergi ke Beijing dan Tokyo dan di bawah situasi yang tepat juga akan pergi ke Pyongyang," katanya.
Masa jabatan lima tahun Moon bermula lebih awal hari ini, setelah Komisi Pemilihan Nasional (National Election Commission/NEC) mengonfirmasi kemenangannya dalam pemilihan presiden.
Baca juga: (Pemenang pilpres Korsel Moon berjanji akan persatukan negara)
Baca juga: (Moon Jae-in awali tugas sebagai presiden baru Korea Selatan)