"Alhamdulillah, evakuasi selesai dilakukan tadi malam (Selasa, 17/6) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat ini, macan tutul tersebut kami amankan di Kantor Camat Dayeuhluhur sambil menunggu tim medis yang dikirim BKSDA Jateng," kata Koordinator Polisi Hutan BKSDA Jateng Seksi Konservasi Wilayah Cilacap-Pemalang, Rahmat Hidayat, di Cilacap, Rabu.

Menurut dia, hal itu dilakukan karena macan tutul yang memiliki panjang badan 70 centimeter dan berat badan 30 kilogram tersebut mengalami luka selebar 2-3 centimeter dan panjang 6 centimeter pada bahu kaki kanan depan maupun bahu kaki kanan belakang.

Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui jenis kelamin macan tutul tersebut.

Ia mengatakan bahwa ukuran tubuh macan tutul tersebut jauh lebih kecil dibanding yang dievakuasi pada bulan September 2013 akibat terjebak di perangkap babi hutan yang dipasang warga Desa Kuta Agung, Kecamatan Dayeuhluhur.

"Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Kepala BKSDA Jateng di Semarang terkait penanganan terhadap macan tutul yang masih anakan ini," katanya.

Saat dihubungi dari Cilacap, Kepala BKSDA Jateng S.Y. Chrystanto mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan langkah penyelamatan terhadap macan tutul yang telah dievakuasi petugas BKSDA setelah sempat terjebak di kandang ayam milik warga Desa Kuta Agung.

Menurut dia, hal itu dilakukan karena macan tutul tersebut terluka yang diduga akibat goresan besi saat berusaha menerobos kandang ayam.

"Oleh karena itu, kami mendatangkan tenaga ahli dari Taman Safari Bogor untuk melakukan penyelamatan terhadap macan tutul tersebut. Saya tidak mau lagi kayak yang dulu, yang dibawa ke TRMS (Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas) Banjarnegara," katanya.

Dalam hal ini, macan tutul yang dievakuasi BKSDA Jateng pada bulan September 2013 setelah terjebak perangkap babi hutan yang dipasang warga Desa Kuta Agung, dibawa ke TRMS Banjarnegara untuk penyelematan karena mengalami luka yang sangat parah.

Akan tetapi setelah mendapat perawatan selama beberapa hari di TRMS Banjarnegara, macan tutul tersebut akhirnya mati karena infeksi pada bekas lukanya.


Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024