Ekspor produk pertanian Indonesia ke Turki tahun lalu mencapai 476,3 juta dolar AS sedangkan impornya 88,6 juta dolar AS.
Dari total ekspor produk pertanian Indonesia tersebut kelapa sawit menyumbang 50 persen atau 238,15 juta dolar ASdengan volume 450 ribu ton.
“Saya optmistis ekspor minyak sawit ke Turki dapat ditingkatkan, dan disejajarkan dengan negara-negara seperti India, China, dan Belanda yang merupakan mitra dagang utama Indonesia untuk minyak sawit,†kata Menteri Pertanian RI Suswono.
Menteri mengemukakan hal itu pada pertemuan Palm Oil Bussiness to Business antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha Turki, Senin (26/5) di Istanbul, Turki, seperti dilaporkan siaran pers Kementerian Pertanian.
Terkait dengan isu negatif mengenai sawit, Mentan menjelaskan, Indonesia sangat berkomitmen terhadap pelestarian sumber daya alam, termasuk di dalamnya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang harus diaplikasikan pada industri sawit dari hulu sampai hilir.
Suswono mengemukakan pemerintah Indonesia sejak tahun 2011 juga mengeluarkan kebijakan mengenai Indonesian Sustainable Palm Oil(ISPO), standar pengelolaan perkebunan sawit, yang salah satunya mensyaratkan kelestarian lingkungan sebagai standar pengelolaan industri kelapa sawit.
“Diharapkan tahun 2014 semua pihak yang melakukan usaha agribisnis sawit di Indonesia sudah mendapatkan ISPO ini. Karena ini merupakan mandatory yang harus dilaksanakan oleh semua industri kelapa sawit tanpa terkecuali,†lanjut Mentan Suswono.
Mentan juga mengungkapkan, investasi di industri kelapa sawit di Indonesia masih terbuka.
Saat ini, terang Mentan, luas kebun sawit di Indonesia mencapai 10 juta hektare dengan volume produksi tahun 2013 lalu mencapai 28,5 juta ton.
“Volume produksi masih dapat ditingkatkan hingga 40 juta ton. Karenanya masih terbuka peluang untuk investasi,†urai Mentan.
Selanjutnya Mentan menjelaskan, dari total produksi minyak sawit Indonesia untuk konsumsi dalam negeri hanya sekitar 9 juta ton.
Selebihnya, sekitar 19,7 juta ton diekspor ke berbagai negara.
Dengan produksi sebesar itu, Indonesia menjadi produsen sekaligus pemasok minyak sawit terbesar di dunia melampau Malaysia.
Indonesia memasok sekitar 49 persen kebutuhan minyak sawit dunia.