"Ke-11 lokomotif baru buatan General Electric (GE) tersebut masuk ke Daop 5 secara bertahap sejak Mei hingga Desember 2013," katanya di Purwokerto, Senin.

Menurut dia, kedatangan 11 lokomotif CC 206 itu melengkapi 17 armada lokomotif CC seri 201 yang telah dioperasikan sejak 1983.

Dengan demikian, kata dia, hingga saat ini PT KAI Daop 5 Purwokerto memiliki 28 lokomotif untuk melayani sembilan KA Penumpang dan delapan KA barang.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa lokomotif jenis CC dengan enam roda penggerak yang mempunyai daya mesin sebesar 2.250 tenaga kuda itu merupakan bagian dari 100 lokomotif baru pengadaan PT KAI di tahun 2012 untuk memperkuat armada lokomotif di Jawa.

"Berbeda dari jenis lokomotif yang selama ini telah dioperasikan oleh PT KAI, lokomotif baru CC 206 ini mempunyai dua kabin masinis, sehingga tidak perlu dilakukan pemutaran lokomotif setiap kali akan dioperasikan untuk menarik rangkaian KA. Ini sangat menghemat waktu, tidak perlu langsir untuk memutar lokomotif," kata Surono.

Menurut dia, mesin delapan silinder yang digunakan lokomotif ini merupakan seri GE 7FDL-8 versi terbaru dengan sistem injeksi bahan bakar elektronik dan dilengkapi "turbocharger".

"Emisi dari mesin ini setara dengan lokomotif Dash-9 yang ada di Amerika," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa pengoperasian lokomotif tersebut telah menggunakan "smart display" di meja pelayanan masinis pada kedua kabinnya.

Guna menunjang sistem keselamatan dan keamanan operasi, kata dia, lokomotif seri CC 206 juga dilengkapi radio lokomotif serta perangkat "locotrack" (pemantau posisi dan kecepatan lokomotif, red.) yang bekerja dengan "global positioning system" (GPS).

"Perangkat penunjang sistem keselamatan dan keamanan operasi pada lokomotif seri CC 206, sama seperti yang dipasang di lokomotif yang lain," katanya.

Oleh karena daya tariknya yang besar, kata dia, lokomotif CC 206 tersebut dialokasikan untuk menarik rangkaian KA barang.

Khusus di PT KAI Daop 5 Purwokerto, lanjut dia, lokomotif tersebut mendapat tugas untuk melayani angkutan semen dan bahan bakar minyak (BBM).

"Selain melayani angkutan barang, lokomotif tersebut juga digunakan untuk melayani KA penumpang dengan rangkaian cukup panjang seperti KA Purwojaya," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024