Presiden PT. Toyota Astra Motor Johnny Darmawan, Minggu, mengatakan produksi Vios dan Yaris yang akan diekspor diperkirakan mencapai 50 ribu unit.

Jika ditambah dengan komoditas ekspor utama yakni, model SUV Toyota Fortuner yakni 50 ribu unit dan Kijang Innova, 26 ribu unit, maka akan lebih dari 120 ribu unit.

"Jadi 60-70 persen (produksi Toyota) ekspor," kata dia.

Selain itu, Avanza juga telah dieskpor Toyota ke berbagai negara di Asia Pasifik, sedangkan produk mobil yang diklaim murah dan ramah lingkungan (LCGC) Agya baru diekspor 500 unit ke Filipina.

Vios mulai dirakit di Indonesia Desember 2013 setelah diproduksi di Thailand, sedangkan Yaris diproduksi di Indonesia awal tahun ini.

Untuk meningkatkan ekspor itu, Toyota sudah menemui Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi beberapa hari lalu untuk meminta penjelasan dan kemudahan dalam aturan-aturan ekspor.

Secara keseluruhan, kata Johnny, Toyota telah mengekspor produksinya ke lebih dari 50 negara. Fortuner tersebar di negara-negara kawasan Timur Tengah, dan Amerika Latin. Kemudian Innova dan Avanza menyasar Asia Pasifik.

"Negara-negara besarnya mungkin sekitar 27-30an negara. Kalau plus negara-negara kecil lebih 50 negara," ujar dia.

Meskipun demikian, kata Johnny, produksi Toyota tetap tidak akan melupakan pasar dalam negeri yang ditargetkan memasok sekitar 1.000 - 2.000 unit Vios per bulan dan 2.000 - 3.000 unit Yaris per bulan.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024