"Sejak diluncurkan di Stasiun Purwosari, Solo, pada Sabtu (15/2) hingga sekarang, okupansi KA Kalijaga memang masih sedikit," kata Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wawan Ariyanto di Semarang, Kamis.
Ia menyebutkan KA Kalijaga rata-rata baru terisi sekitar 100 penumpang, padahal KA yang melayani rute Semarang-Tanggungharjo-Kedungjati-Solo pulang pergi itu memiliki kapasitas 742 penumpang.
Ditanya masih kecilnya tingkat keterisian penumpang KA Kalijaga, ia mengatakan kemungkinan karena ada pilihan angkutan lain yang melayani jalur Semarang-Solo, terutama angkutan jalan raya cukup kompetitif.
"Perbedaan waktu tempuh Solo-Semarang atau sebaliknya antara KA Kalijaga dan angkutan lain tidak begitu jauh. KA Kalijaga dan bus, atau angkutan darat lain rata-rata butuh waktu 2-3 jam," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, masih banyak warga yang lebih memilih angkutan darat, seperti bus untuk bepergian dibandingkan KA Kalijaga karena perbedaan waktu tempuh yang tidak terlalu lama.
Ia mengakui KA sebelumnya yang melayani jalur Semarang-Solo, seperti KA Pandanwangi, atau KA Banyubiru Semarang-Yogyakarta dengan relasi Solo juga sepi penumpang sehingga akhirnya ditutup.
"Ya, karena kompetisi dalam waktu tempuh yang tidak begitu jauh antara KA dengan angkutan lain, terutama angkutan darat, apalagi jaraknya relatif dekat. Kami harus menyikapinya secara objektif," katanya.
Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan KA Kalijaga bakal bernasib sama seperti KA Pandanwangi yang akhirnya ditutup jika memang tingkat keterisian penumpang tak kunjung mengalami peningkatan.
"Ya harus objektif. Kami kan melayani apa yang diinginkan konsumen, kalau memang sepi (penumpang, red.) berarti konsumen tidak menginginkan. Dua sampai tiga bulan ke depan akan dievaluasi," kata Wawan.
Namun, kata dia, berbeda dengan KA Kamandaka yang melayani jurusan Purwokerto-Semarang pulang pergi yang diluncurkan hampir bersamaan dengan KA Kalijaga ternyata keterisian penumpangnya sangat tinggi.
"Okupansi KA Kamandaka yang diluncurkan pada Senin (17/2) lalu itu hingga sekarang rata-rata di atas 500 penumpang dari kapasitas sekitar 740 penumpang. Okupansinya sudah mencapai 70 persen," kata Wawan.