Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, puluhan ribu pengungsi itu berasal dari tujuh kecamatan di kabupaten setempat.

Tujuh kecamatan yang terdampak bencana banjir itu adalah Welahan, Mayong, Tahunan, Pecangaan, Nalumsari, Kalinyamatan, dan Kedung.

Akibat banjir yang terjadi beberapa hari terakhir sebanyak 72 ribu rumah warga di Kabupaten Jepara tergenang, 1.500 terendam dengan ketinggian air lebih dari 1 meter, dan 800 rumah tenggelam.

Salah seorang pengungsi yang ditemui di posko pengungsian di SMP Negeri 1 Welahan, Aminudin (49), mengaku mulai terserang penyakit flu dan gatal.

"Saya dan keluarga terpaksa mengungsi di sini karena rumah terendam banjir hingga atap," ujar warga Kecamatan Welahan itu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang melakukan kunjungan kerja ke Posko Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Jepara di kantor Kecamatan Welahan, mengaku belum bisa menghitung berapa kerugian akibat banjir di sejumlah daerah di Jateng.

"Belum dihitung, gak tahu cara 'ngitunge piye'. Ini malah hujan turun lagi," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Antara, di Jalan Raya Welahan masih terlihat antrean cukup panjang berbagai jenis kendaraan dari arah Kabupaten Demak karena banjir cukup tinggi masih menggenangi di sekitar Pasar Welahan.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024