Mereka membentangkan beberapa poster, antara lain, bertuliskan "Koruptor Sampah Masyarakat", "Bebaskan Istana Negara Dari Koruptor", dan "Indahnya Negeri Tanpa Korupsi".

Pada aksi tersebut, mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal matinya rakyat karena ulah para koruptor. Mereka menggambarkan bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa dan paling keji di dunia karena sama saja membunuh rakyat.

"Pada peringatan Hari Antikorupsi ini kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi menegakkan keadilan dan memberantas korupsi. Kami ingin negara ini benar-benar bebas dari korupsi. Kami minta penegak hukum tegas dan tuntas mengungkap semua kasus korupsi di Indonesia," kata koordinator aksi, Rozakul Yazied.

Menurut dia, banyak sekali kasus korupsi di Indonesia penuntasannya hanya setengah hati, bahkan sengaja disembunyikan karena para pelaku adalah para pejabat negara.

Ia meminta kasus seperti Hambalang dan Century harus diselesaikan sampai akar-akarnya, karena kalau tidak akan menjadi preseden buruk bagi dunia hukum di Indonesia.

"Kuncinya hanya kemauan dan ketegasan menghukum koruptor seberat-beratnya. Di sini kami berikan dorongan moral kepada kejaksaan agar berani tegas, bahkan di Temanggung ini mungkin ada satu dua kasus tetapi tidak dipublikasikan maka kejaksaan harus terbuka," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024