Dalam aksi yang digelar di Alun-alun Purwokerto, Senin, massa menyeret patung manusia berkepala tikus setinggi 4 meter.

Patung yang terbuat dari kertas semen dan stereofoam dengan rangka bambu tersebut selanjutnya digantung pada sebuah pohon beringin di sebelah timur alun-alun.

"Patung manusia berkepala tikus ini merupakan simbol koruptor yang suka menggerogoti uang rakyat," kata koordinator aksi, Arno Suprapto.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa koruptor memiliki sifat yang sama dengan tikus karena binatang ini suka menggerogoti padi dalam lumbung hingga habus.

"Saya sangat geram dengan perilaku koruptor yang seolah menunjukkan rasa tidak bersalah," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Gebrak siap mengeksekusi koruptor yang ada di Banyumas jika hukum tidak bertindak tegas.

Selain itu, lanjut dia, Gebrak mengusulkan agar para koruptor kelas kakap dihukum mati.

"Kami gantung patung manusia berkepala tikus ini di pohon beringin sebagai simbol kampanye antikorupsi," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024