"Meluruskan pemberitaan di media online, khususnya terkait dengan adanya website 'Jokowi-Prananda', kemudian muncul berbagai spekulasi politik, sebenarnya tidak ada skenario apa-apa soal Jokowi-Prananda," katanya melalui pesan singkatnya kepada Antara di Semarang, Sabtu petang.

Tjahjo yang juga anggota Komisi I DPR RI menegaskan bahwa partainya--sebagaimana keputusan Rakernas I--sudah menyerahkan keputusan soal calon presiden dan calon wakil presiden kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Kapan dan siapa, lanjut Tjahjo, mementumnya setidaknya menunggu keputusan hasil pemilu anggota legislatif dahulu sambil mencermati dinamika politik yang ada secara nasional dan gelagat para capres dari parpol lain dengan cermat.

"Ibu Megawati Soekarnoputri sebelum mengambil keputusan, beliau selalu cermat dan hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai aspek partai," katanya.

Menyinggung kembali soal website www.jokowiprananda.com, Tjahjo menekankan, "Partai, khususnya saya sebagai Sekjen PDI Perjuangan tidak tahu betul siapa yang membuat website tersebut, apalagi setiap orang bisa saja membuat website itu untuk berbagai kepentingan."

"Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan partai dan sebagai orang tua (ibu) dari ketiga putra-putri beliau (Pratama, Prananda, dan Puan Maharani) memberikan kebebasan untuk aktif di politik atau bidang lainnya," katanya.

Puan, lanjut dia, lebih dahulu aktif di partai. Sekarang, dia pada posisi Ketua DPP Bidang Politik dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI.

Pratama, putra pertama, mulai aktif di politik dan selama ini di bidang bisnis, sedangkan Prananda aktif di operations room data partai di DPP dan selalu mendampingi kegiatan Megawati di partai atau acara lainnya.

"Penjelasan saya sebagai sekjen semata hanya ingin meluruskan dari berbagai berita dan pendapat yang berkembang semata demi soliditas partai. PDI Perjuangan saat ini pada posisi solid satu komando dari Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Tjahjo.

Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024