Dengan asumsi tarif tol Rp500 per kilometer, sedikitnya 91.015 pemudik bermobil yang masuk jalan tol tersebut, sejak H-7 (1/8) hingga Rabu (H-1) Lebaran 2013, tidak perlu mengeluarkan biaya Rp7.500 untuk sekali melintasi jalan tol Ungaran-Bawen.

Atau, cukup membayar Rp5.500 ketika masuk Pintu Tol Banyumanik, Kota Semarang, hingga Ungaran, Ibu Kota Kabupaten Semarang, atau sepanjang kurang lebih 11 km.

Dengan demikian, secara tidak langsung PT Trans Marga Jateng selama arus mudik Lebaran (H-7 sampai H-1) telah memberi bantuan senilai Rp682.612.500 bagi 91.015 pemudik bermobil yang melintasi jalan tol tersebut dari arah Semarang menuju Solo atau Yogyakarta.

Kendati belum selesai pembangunannya, ruas jalan tol Ungaran-Bawen itu mempercepat waktu tempuh bagi para pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya masing-masing. Pada H-7 Lebaran 2013, arus lalu lintas jalan tol tersebut bebas dari kemacetan dan jalannya pun relatif mulus.

Meski demikian, pengemudi harus selalu waspada dan konsentrasi ketika melalui jalan tol tersebut sebab ada sejumlah titik, misalnya, di daerah Lemah Ireng, KM 33, terdapat persimpangan jalan yang merupakan akses keluar-masuk warga setempat. Apalagi, pengendara yang melintasi jalan tersebut pada malam hari, harus ekstra hati-hati.

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, sejumlah aparat kepolisian berkendara roda dua dan satpam PT Trans Marga Jateng terlihat bersiaga di persimpangan jalan itu.

Penempatan personel tersebut sesuai dengan arahan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol A. Gani Ghazali Akman ketika menangapi surat dari PT Trans Marga Jateng mengenai pengoperasian jalan tol tersebut pada hari Rabu (31/7).

Jalan Tol Semarang Solo Tahap I Ruas Semarang-Bawen Seksi II Ungaran-Bawen sepanjang 11,99 km, secara resmi beroperasi pada hari Rabu (31/7) pukul 19.30 WIB.

Seperti dilansir pu.go.id., Gani meminta PT Trans Marga Jateng selaku pengelola ruas tersebut, menyiapkan petugas dan rambu-rambu untuk mempermudah para penggunanya.

Di samping itu, mempersiapkan alat berat guna mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat arus mudik maupun balik Lebaran 2013.

Pengamatan Antara, tidak hanya alat berat yang berada di sekitar jalan tol tersebut, ambulans pun disiapkan oleh PT Trans Marga Jateng.

Bahkan, tidak saja melayani korban kecelakaan di jalan tol tersebut, ambulans berpelat nomor polisi B 1059 KIX juga membantu korban kecelakaan di Bawen.

Menurut keterangan Galih A.I., petugas dari PT Trans Marga Jateng, sejak H-7 hingga Rabu (7/8) baru digunakan dua kali, yakni ketika membawa korban kecelakaan di Bawen, Kabupaten Ungaran, Jawa Tengah.


Dibanjiri Pemudik

Sejak H-7 Lebaran 2013 atau sehari setelah jalan tol tersebut resmi beroperasi, tercatat 4.764 kendaraan yang melintasi wilayah Kalirejo-Beji (3,25 km), Beji-Tinalun (3,9 km), Tinalun-Lemah Ireng (3,825 km), dan Lemah Ireng-Bawen (1,015 km).

Sehari berikutnya, H-6 jumlahnya bertambah hampir dua kali lipat, yakni menjadi 8.399 kendaraan, kemudian H-5 naik menjadi 17.930 unit; H-4 19.083 unit; H-3 naik lagi menjadi 20.801 unit; dan H-2 turun menjadi 20.038 kendaraan.

Kendati gratis, pada hari Rabu (7/8), volume kendaraan di jalan tol tersebut terlihat relatif sepi. Kondisi ini berbeda dengan keadaan arus lalu lintas pada H-3 yang relatif ramai dengan jumlah kendaraan sebanyak 20.801 unit.

"Hari ini, volume kendaraan yang melintasi jalan tol tersebut memang mulai berkurang karena sebagian besar pemudik tiba di Kota Semarang pada H-3 atau puncak arus balik Lebaran tahun ini," kata Susilo, petugas dari PT Trans Marga Jateng (TMJ) ketika ditemui Antara di pos istirahat pemudik, dekat loket keluar jalan tol tersebut.

Berdasarkan data PT TMJ--anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.--disebutkan bahwa kebanyakan pemudik dengan mobil berpelat nomor polisi luar daerah Semarang (H), seperti B (Jakarta) dan D (Bandung), yang melintasi jalan tol tersebut pada pagi hari dengan total (H-7 s.d. H-1) sebanyak 35.915 unit.

Selebihnya, kata Susilo, pada siang hari sebanyak 33.062 unit dan pada malam hari sebanyak 22.038 kendaraan pemudik yang melintasi jalan tol menuju Solo (Surakarta) dan Yogyakarta tersebut.

Tidak hanya jalan tol yang arus lalu lintasnya relatif lancar, jalan raya Semarang-Solo yang melintasi Kota Ungaran, Ibu Kota Kabupaten Semarang, pada Rabu siang pun bebas dari kemacetan, termasuk sejumlah titik rawan macet, seperti Pasar Babadan dan Pasar Karangjati.

"Alhamdulillah perjalanan kami dari Jakarta hingga Temanggung lancar, termasuk ketika melintasi jalan di depan Pasar Babadan dan Pasar Karangjati, tidak ada penumpukan kendaraan," kata Yusuf (29) yang bertolak dari Pondok Indah, Jakarta Selatan, sekitar pukul 22.00 WIB, dan tiba di Temanggung sekitar pukul 12.00 WIB.

Yusuf dan keluarganya bermaksud mudik ke Yogyakarta beristirahat di Temanggung sebelum melanjutkan perjalanannya. Setelah mengantarkan saudaranya di Temanggung, dia bersama keluarganya menuju ke Yogyakarta dengan mobil bernomor polisi V 1373 VFG.

"Saya sempat istirahat tiga kali di SPBU sepanjang pantai utara (pantura) Jawa. Kemudian, melanjutkan perjalanan dengan rute Cirebon, Brebes, Tegal, Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan beristirahat kembali di Temanggung," paparnya.

Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2025