"Nantinya, kami akan menyampaikan keinginan pemkab agar rencana pembangunan waduk mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat lewat kementerian terkait," ujarnya setelah pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Kudus untuk jaring aspirasi di Kudus, Jumat.

Untuk itu, kata dia, data terperinci harus disampaikan oleh Pemkab Kudus, agar alasan yang disampaikan kepada pemerintah pusat lewat kementerian terkait lebih tepat.

Data yang dibutuhkan, yakni dampak positif dari rencana pembangunan waduk terhadap upaya pencegahan potensi bencana banjir yang sering melanda beberapa daerah di Kudus serta pengairan untuk areal pertanian.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Noor Yasin, berharap proses pembanguann Waduk Logung yang saat ini sedang dalam penyelesaian pembebasan lahan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat.

"Setidaknya, pemkab mendapatkan kepastian dalam hal bantuan penganggaran untuk pembanguann fisik waduk," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, adanya kunjungan Poppy Dharsono ke Kudus yang merupakan Anggota DPD diharapkan menjadi dorongan bagi pemerintah pusat.

Target pembebasan lahan untuk pembangunan waduk ditargetkan bisa selesai 2014.

"Kami berharap masyarakat memahami bahwa keberadaan waduk nantinya juga untuk kepentingan mereka," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, masyarakat yang memiliki tanah yang nantinya akan dibangun waduk bersedia menjualnya kepada pemerintah dengan harga yang sudah ditentukan sebelumnya.

Besarnya anggaran yang diusulkan pada tahun anggaran 2013 untuk pembebasan lahan pembangunan Waduk Logung di Kabupaten Kudus sebesar Rp12,5 miliar.

Dari anggaran sebesar itu, sebesar Rp2,5 miliar di antaranya diusulkan lewat APBD Kudus tahun 2013, sedangkan selebihnya dari APBD Provinsi Jateng.

Pemkab Kudus menargetkan 45 persen lahan dari total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Waduk Logung bisa dibebaskan hingga tahun ini.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024