"Hingga saat ini masih ada pengungsi yang masih bertahan di aula Koramil Sidareja dan kompleks ruko meskipun genangan banjir di sebagian besar wilayah sudah surut," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Wasi Ariyadi, di Cilacap, Jumat.

Menurut dia, para pengungsi tersebut tinggal di daerah cekungan yang paling dalam sehingga surutnya genangan banjir berlangsung lama.

Dia mencontohkan daerah permukiman tersebut berada di belakang Koramil dan Puskesmas Sidareja.

"Daerah mereka lama surutnya. Oleh karena itu, kami tambah lagi pasokan logistik untuk membantu pengungsi," katanya.

Ia mengatakan bahwa Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cilacap pada hari Kamis (11/7) juga mengirimkan bantuan berupa 1 ton beras, 30 kardus roti kering, dan 180 kaleng ikan siap saji.

Selain itu, kata dia, Dinas Kesehatan Cilacap melalui puskesmas seempat juga melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi di Kecamatan Sidareja maupun Kedungreja.

"Pemeriksaan kesehatan ini sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan adanya pengungsi yang sakit. Alhamdulillah, semuanya sehat," katanya.

Berdasarkan data BPBD Cilacap, sebanyak 64 keluarga atau 182 jiwa mengungsi ke kompleks ruko, aula Koramil Sidareja, dan Pendopo Kecamatan Sidareja akibat banjir yang terjadi sejak Rabu (10/7).

Banjir tersebut mengenangi 2.177 rumah di Desa Sidareja, Gunungreja, dan Sidamulya, Kecamatan Sidareja, dengan ketinggian air di dalam rumah 30-50 centimeter dan di luar rumah 70-100 centimer.

Selain itu, banjir juga menggenangi 372 rumah di Desa Ciklapa, Kedungreja, Rejamulya, dan Bangunreja, Kecamatan Kedungreja, sehingga mengakibatkan lima keluarga mengungsi.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024