"Setelah kami pantau dari wilayah barat hingga timur Cilacap, banyak kami temukan tahu maupun kerupuk yang menggunakan pewarna tekstil," kata Kepala Dinperindagkop Cilacap Dian Arinda Murni saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Sidadadi, Cilacap, Kamis.

Menurut dia, penggunaan perwarna tekstil pada makanan berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat menimbulkan penyakit akibat pengendapan bahan kimia tersebut, antara lain ginjal dan kanker.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan yang menggunakan pewarna tekstil.

"Kadang pedagang sudah tidak menyediakannya, tetapi pembeli masih mencarinya," kata dia.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kegiatan ini rutin digelar menjelang Ramadhan guna melindungi masyarakat dari peredaran makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya maupun telah kedaluwarsa.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga memantau perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang Ramadan.

"Apalagi kemarin pada tanggal 22 Juni ada kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak), sehingga kegiatan ini sekaligus untuk memantau harga kebutuhan pokok masyarakat," kata dia.

Dalam kegiatan tersebut, tim terpadu mengambil sampel makanan yang mengandung pewarna tekstil untuk diuji di laboratorium kesehatan.

Tim terpadu juga menemukan cacing hati pada hati sapi yang dijual pedagang di Pasar Sidadadi.

Selain Pasar Sidadadi, tim terpadu juga menggelar sidak di sejumlah toko modern dan menemukan beberapa bahan makanan yang telah mendekati tanggal kedaluwarsa namun masih tetap dijual.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024