"Kami menguasai tujuh persen pangsa pasar terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 1.900 ton per hari," kata Direktur Operasional PT Sriboga Flour Mill Eddy Mulyadi di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan di sela acara peluncuran enam produk tepung terigu inovasi terbaru Sriboga Flour Mill di Hotel Novotel Semarang.

Eddy mengakui dari tahun ke tahun industri terigu terus tumbuh sekitar tujuh persen hingga delapan persen karena adanya peningkatan populasi penduduk dan perubahan pola makan.

"Pola makan berubah, masyarakat banyak yang konsumsi mie dan roti meskipun tetap makan beras," katanya.

Sementara bahan baku pembuatan mie dan roti, lanjut Eddy berasal dari tepung terigu.

Eddy mengakui persaingan industri tepung terigu di Indonesia cukup dinamis karena terus bertambahnya pemain baru. Saat ini ada 24 pabrik yang menjadi produsen tepung terigu.

Ia menyebutkan saat ini 40 persen produk Sriboga Flour Mill diserap oleh usaha kecil menengah (UKM).

Perusahaan itu juga memiliki UKM industri mei, roti, dan makanan tradisional binaan yang berbasis terigu dengan jumlah 162 paguyuban dan koperasi (4.350 pengusaha UKM yang tersebar di Pulau Jawa, dari Banten hingga Banyuwangi).

"Di Semarang misalnya UKM yang memproduksi lunpia dan di Yogyakarta UKM bakpia," katanya seraya menambahkan pada 2015, pihaknya berencana melakukan ekspansi dengan menambah kapasitas 500 ton.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024