Pelatih Rasmanudin, Budi Wizon ketika dihubungi di Semarang, Selasa mengatakan, ini kesempatan bagi Rasmanudin untuk menapaki ke level dunia di kelas bantam super.

"Kalau Rasmanuddin bisa mengalahkan Jason Cooper tentunya selain menjadi juara IBO Asia Pasifik, juga bisa masuk peringkat penantang juara dunia IBO bantam super dan tentunya kesempatan ini tidak akan disia-siakan Rasmanudin," ucapnya.

Ia mengakui persiapan yang dilakukan anak didiknya sudah matang, dan sudah mempelajari gaya bertarung juara kelas bantam super Australia tersebut. "Petinju Australua tersebut memilki gaya bertarung menunduk, meskipun badannya lebih tinggi dari Rasmanudin," tuturnya.

Kondisi ini, lanjut dia sangat menguntungkan bagi Rasmanudin yang badannya tidak terlalu tinggi. Kemudian dari rekor bertarungnya terutama KO juga tidak terlalu bagus dibanding Rasmanudin.

"Saya merasa optimistis dengan persiapan yang matang dan rekor bertarung yang lebih baik ini Rasmanudin bisa mengalahkan Jason Cooper, dan tentunya kesempatan ini tidak akan disia-siakan karena ini peluang bagi anak asuhnya menapaki level dunia," kujarnya, menegaskan.

Rasmanudin yang kini berusia 26 tahun (kelahiran Semarang, 22 April 1987) tersebut, memiliki rekor bertarung 17 kali menang (sembilan kali di antaranya dengan KO), tiga kali kalah (dengan KO), dan dua kali seri.

Sementara itu Jason Cooper yang berusia 21 tahun (kelahiran Queensland, Australia, 5 November 1991) memiliki rekor bertarung enam kali menang (tiga di antaranya dengan KO), sekali kalah (juga dengan KO), dan sekali seri.

Pertarungan Rasmanudin melawan Jason Cooper yang berlangsung 10 ronde ini, merupakan salah satu partai tambahan pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas ringan IBO antara Daud Yordan melawan Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Perth, Australia, 6 Juli 2013.

Pewarta : -
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024