Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Kamis, mengatakan kedua mobil bersejarah tersebut hanya akan dijadikan ikon sekaligus contoh produk jadi mobil Esemka.

"Ya nanti untuk AD 1 dan AD 2 dibuatkan mobil Esemka yang baru. Yang kemarin kan hanya buat prototype saja untuk uji emisi," kata FX Hadi Rudyatmo yang akrab dipanggil Rudy.

Seperti diketahui, tahun 2012 Pemkot Surakarta membawa dua unit prototype Mobil Esemka Rajawali ke Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) BPPT untuk diuji emisinya. Hingga akhirnya pada September 2012, prototype mobil Esemka yang dilabeli dengan plat nomor AD 1 A dan AD 2 A itu dinyatakan lulus uji emisi dan siap diproduksi massal.

"Kami dari Pemkot Surakarta kan hanya membantu agar Esemka ini bisa lulus uji emisi. Setelah itu kita serahkan semuanya ke PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) selaku produsen Esemka," katanya.

Pemkot Surakarta tetap pada komitmennya untuk berperan memajukan industri mobil dalam negeri. Karena itulah, pihaknya telah melakukan pemesanan mobil Esemka berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) itu khusus untuk kendaraan dinas wali kota dan wakil wali kota.

PT SMK selaku produsen mobil merk Esemka siap memulai produksi massal perdananya pada Juli 2013 mendatang. Humas PT SMK, Sabar Budi, mengatakan saat ini pihaknya telah menerima pesanan mobil Esemka sebanyak lebih dari tujuh ribu unit.

Selama bulan Mei dan Juni 2013, pihaknya akan menghubungi para pemesan mobil Esemka untuk mengonfirmasi pesanannya. "Sampai saat ini, ada beberapa pelanggan yang membatalkan pemesanan, tapi jumlahnya tidak banyak sekitar sepuluhan atau belasan orang saja. Semuanya dari pemesan perorangan," katanya.

Ia mengatakan jika para pemesan ingin mobil pesanannya mulai diproduksi, wajib membayar uang muka sebesar 30 persen dari harga mobil. Untuk produksi awal, pihaknya baru akan merakit mobil Esemka jenis Rajawali SUV yang dibanderol harga antara Rp140 juta hingga Rp150 juta.

Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024