"Upacara peringatan itu, besok (2/5) kami lakukan di halaman Balai Desa Bigaran, Kecamatan Borobudur, sekaligus sebagai pembukaan Ruwat-Rawat Borobudur," kata Ketua Peguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Borobudur Endro Sugiarto di Borobudur, Rabu.

Ia mengatakan peserta upacara antara lain mengenakan pakaian adat Jawa, dan sebagian lainnya memakai kostum kesenian terutama di kawasan Candi Borobudur.

Agenda budaya berupa "Ruwat-Rawat Borobudur" yang berlangsung selama 1,5 bulan, mulai Kamis (2/5) hingga Minggu (16/6) itu, kerja sama antara komunitas Borobudur "Warung Info Jagat Cleguk" pimpinan Sucoro dengan Yayasan Soloensis pimpinan Bambang Sunarto.

Berbagai agenda budaya untuk mendorong kesadaran masyarakat Borobudur dan berbagai pemangku kepentingan lainnya atas pelestarian Candi Borobudur dan kawasannya itu, antara lain berupa pentas kesenian tradisional, kontemporer, dan kolaborasi, beberapa prosesi tradisi ritual, sarasehan serta lokakarya budaya.

Endro yang Kepala Desa Bigaran dan Ketua III Panitia "Ruwat-Rawat Borobudur" itu menjelaskan agenda kebudayaan tersebut tidak lepas dari pesan pendidikan untuk masyarakat, khususnya terkait dengan upaya konservasi terhadap warisan budaya bangsa, berupa Candi Borobudur.

"Karena juga untuk mengembangkan pemahaman terhadap pentingnya pendidikan yang menumbuhkan kesadaran terhadap kekayaan kebudayaan bangsa dan lingkungan hidup," tuturnya.

Ia mengatakan para siswa berasal dari tiga sekolah dasar, antara lain Desa Bigaran, Kenalan, dan Sambeng rencananya juga ikut dalam upacara tersebut.

"Perwakilan warga dan perangkat desa setempat juga akan ikut. Upacaranya juga menggunakan bahasa Jawa," katanya.

Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025