Kasus pejalan kaki terpeleset di trotoar yang tampak indah tersebut, tidak hanya sekali karena sudah berulang kali pejalan kaki terpeleset, kata beberapa warga Kudus, Selasa.
Bahkan, ada salah seorang warga dari Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, pada 3 Maret 2013 terpeleset di trotoar depan Toko Buku Hasan Putra, tepatnya di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh hingga meninggal dunia.
Termasuk, kata dia, warga Desa Gondosari yang bernama Mahmudi (74) juga terpeleset ketika melintasi trotoar yang ada di depan toko buku tersebut. Akibat kejadian tersebut, persendian tulang pinggulnya terlepas.
"Sebaiknya, pemerintah kabupaten segera melakukan perbaikan agar lantai trotoar tidak membahayakan pejalan kaki, terutama saat musim hujan," ujarnya.
Istri korban yang bernama Muayanah (62) mengakui, suaminya sudah menjalani perawatan di berbagai tempat pengobatan, termasuk di salah satu rumah sakit di Kudus.
Hanya saja, lanjut dia, suaminya akhirnya meninggal dunia pada 10 April 2013.
Atas kejadian tersebut, dia berharap, pemkab segera melakukan langkah-langkah agar kasus serupa tidak terjadi pada pejalan kaki lainnya.
Selama ini, kata dia, suaminya cukup sehat dan tidak mengidap penyakit apa pun.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kudus, Hari Triyogo mengungkapkan, akan segera melakukan perbaikan dengan membuat tekstur keramik agar tampak kasar.