"Biasanya, petugas PVMBG mengukur konsentrasi CO2 dan gas lain yang ada di udara. Namun hari ini, pengukuran dilakukan terhadap konsentrasi CO2 di dalam tanah," kata petugas Posko Pemantauan Kawah Timbang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo di Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jumat.

Dalam hal ini, kata dia, petugas PVMBG menancapkan pipa ke tanah dengan kedalaman 50 centimeter.

Pengukuran konsentrasi CO2 dilakukan melalui ujung pipa yang berada di permukaan tanah.

"Namun sebelumnya, ujung pipa yang berada di permukaan tanah itu ditutup lebih dulu agar CO2 dari dalam tanah tidak tercampur dengan udara bebas," katanya.

Menurut dia, pengukuran konsentrasi CO2 di dalam tanah ini dilakukan di sepanjang Kali Sat dengan jarak 700--1.500 meter dari Kawah Timbang.

Berdasarkan hasil pengkuran tersebut, kata dia, diketahui bahwa konsentrasi CO2 pada Titik Ukur I sebesar 0,4 persen volume, Titik Ukur II mencapai kisaran 0,4--3 persen volume, Titik Ukur III berkisar 1,4--2,1 persen volume.

Konsentrasi CO2 di Titik Ukur IV mencapai kisaran 1,5 persen volume hingga lebih besar dari 5 persen volume, Titik Ukur V berkisar 0--0,5 persen volume, Titik Ukur VI berkisar 0,4--3,7 persen volume, Titik Ukur VII lebih besar dari 5 persen volume, dan di Titik Ukur VIII berkisar 0--1,4 persen volume.

Akan tetapi di Titik Ukur IX dan Titik Ukur X tidak tedeteksi adanya CO2 di dalam tanah.

"Salah satu rekomendasi PVMBG saat menaikkan status Kawah Timbang dari normal (level I) menjadi waspada (level II) maupun dari waspada menjadi siaga (level III), yakni meminta masyarakat agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari 1 meter karena dari tempat tersebut dapat berpotensi terancam bahaya gas CO2 dan H2S," kata Andri.

Lebih lanjut, dia mengatakan, berdasarkan pengamatan petugas PVMBG pada pukul 06.00--12.00 WIB terekam adanya tiga kali gempa vulkanik dalam, 17 gempa vulkanik dangkal, dan 14 kali gempa hembusan.

Sementara dalam pengamatan visual, kata dia, cuaca di sekitar Kawah Timbang terpantau cerah meskipun sempat terjadi hujan gerimis.

Selain itu, lanjutnya, angin bertiup dengan tenang dan asap putih tebal tampak dikeluarkan Kawah Timbang dengan ketinggian sekitar 100 meter.

"Pada jarak 1.000 meter dari Kawah Timbang ke arah barat tidak tercium bau belerang. Namun pada jarak 1.000 meter dari Kawah Timbang ke selatan, bau belerang tercium lemah," katanya.

Ia mengatakan, hingga Jumat sore, PVMBG masih menetapkan status siaga terhadap Kawah Timbang dengan zona bahaya gas beracun dalam radius 1 kilometer.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024