"Saya rela gelar saya dicopot karena ini sudah konsekuensi saya untuk naik kelas dari kelas bulu ke kelas di atasnya," kata petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.

Ayah dari Muquel Angela Yordan Jr. tersebut mengatakan bahwa rencana untuk naik kelas sudah disampaikan kepada manajemen dan mereka menyetujui dirinya untuk naik kelas.

"Nantinya saya naik kelas ke bulu super atau yang lainnya tergantung kepada manajemen saja," katanya.

Alasan Daud Yordan untuk naik kelas dari bulu yang ditekuni sekarang ini, menurut dia, karena persiangan kelas di atasnya lebih ketat dan keras.

"Saya ingin naik kelas karena persaingan di kelas atas lebih ketat dan keras," katanya.

Maka, kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, pertarungan melawan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Senayan, Jakarta, 14 April mendatang merupakan terakhir bagi dirinya bertarung di kelas bulu.

Daud Yordan memegang gelar juara dunia kelas bulu IBO saat menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012 dan yang bersangkutan sudah sekali mempertahankan gelar saat menang angka atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev, 9 November 2012.

Daud Yordan juga sudah berusaha merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA, tetapi pada pertarungan di Jakarta, 17 April 2011, dikalahkan pemegang gelar Super Champion WBA Chris John dengan angka.

Sebelumnya, Daud Yordan juga pernah dikalahkan petinju Panama Calestino Caballero pada pertarungan di Bank Atlantic Center, Sunrise, Florida, Amerika Serikat, 10 April 2010.

Pewarta : -
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024