Sebanyak 11 DAS itu, salah satunya, berada di Solo yaitu DAS Sungai Bengawan Solo, katanya didampingi Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof Ravik Karsidi usai menanam pohon penghijauan dalam Gerakan Green Kampus di UNS, Rabu.
Menteri mengatakan, sebanyak 11 DAS itu airnya sudah mengalami pencemaran akibat buangan limbah baik itu dari perusahaan maupun limbah rumah tangga. "Ya untuk itu maka perlu pengawasan agar air yang ada itu tidak tercemar lagi".
Dikatakan dalam tahun ini ada lima kampus yang melakukan Gerakan Green Kampus, yaitu pertama Undip, kedua UNS, Universitas Cendrawasih, Patimura dan Unhas. Melalui gerekan seperti ini diharapkan, akan bisa memberikan contoh kepada masyarakat untuk memperhatikan lingkungannya masing-masing.
"Gerakan seperti ini di kampus sangat penting, melalui ini pula diharapkan kepada para mahasiswa juga mau peduli kepada lingkungan dan sekaligus juga akan menularkan ilmunya kepada masyarakat," katanya.
Rektor UNS Prof.Dr. Ravik Karsidi, MS, mengatakan untuk luas kampus UNS ada 104 hektare dan gerakan penghijauan ini terus dilakukan. "Ya kami juga menghibahkan lahan seluas satu hektare kepada Pemkot Surakarta untuk dijadikan hutan kota".
Ia mengatakan di dalam areal kampus ini juga dilarang kepada siapa saja yang melakukan penebangan pohon, berburu burung dan lain-lain. "Papan tanda-tanda larang itu sudah kami pasang di tempat-tempat strategis di dalam kampus," katanya.
Menteir Lingkungan Hidup pada acara tersebut menanam pohon Matoa, Wali Kota Surakarta menanam pohon Kepel dan Rektor UNS menanam pohon Matoa.