"Kami telah menyiapkan tempat sampah organik dan anorganik di pasar-pasar tradisional sebelum akhirnya sampah masuk ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Nugroho Joko Purwanto di Semarang, Selasa.

Di masing-masing pasar, lanjut Nugroho, terdapat dua petugas kebersihan dan beberapa pasar ada yang jumlah petugas kebersihan tiga hingga empat orang yang merupakan tambahan dari kelompok swadaya masyarakat (KSM).

"Beberapa pasar ada yang jumlah petugas kebersihan dua orang lebih dan upahnya berasal dari iuran para pedagang yang dikumpulkan oleh KSM," katanya.

Sementara itu, upah petugas kebersihan yang berasal dari Dinas pasar sebesar Rp500 ribu per bulan.

Nugroho mengakui jika dilihat kebersihan seluruh pasar tradisional di Kota Semarang hingga saat ini masih perlu ditingkatkan salah satunya perlunya penambahan kontainer.

"Kontainer yang ada perlu ditambah dan itu kewenangan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang," katanya.

Selain penambahan kontainer, Nugroho juga berharap pengangkutan sampah lebih sering sehingga sampah tidak terlalu lama menumpuk di pasar.

"Jika biasanya hanya satu kali, ya, diharapkan bisa menjadi dua kali pengangkutan," katanya.

Kebersihan sampah menjadi salah satu penilaian untuk meraih penghargaan Adipura, sebuah penghargaan bagi kota yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024