"Saya biasa ekspor melalui eksportir di Jakarta. Saat ini, permintaan ikan bawal putih dan lobster dari ekportir meningkat," kata pengepul ikan, Sumani kepada wartawan, di Cilacap, Rabu.

Bahkan, kata dia, pihaknya kewalahan untuk memenuhi permintaan dari eksportir karena saat ini hasil tangkapan nelayan di Cilacap merosot akibat masa paceklik dan cuaca buruk.

"Biasanya ada 60 nelayan yang menjual hasil tangkapannya kepada saya, tetapi sekarang hanya ada beberapa orang saja," katanya.

Oleh karena banyaknya permintaan, sementara pasokan minim, kata dia, harga ikan bawal putih dan lobster melonjak hampir 100 persen.

Menurut dia, harga ikan bawal putih dengan bobot di atas 5 ons per ekor yang pekan lalu hanya Rp80 ribu per kilogram, saat ini telah mencapai Rp150 ribu/kg.

Sementara itu, ikan bawal putih berukuran kecil, kata dia, naik dari kisaran Rp50 ribu--Rp60 ribu/kg menjadi Rp90 ribu/kg.

Salah seorang nelayan, Narto mengaku bahwa dirinya senang dengan adanya kenaikan harga lobster karena bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Harga lobster jenis mutiara saat ini mencapai Rp600 ribu/kg untuk bobot di atas 50 ons/ekor, sedangkan yang bobotnya di bawah 50 ons berkisar Rp450 ribu--Rp500 ribu/kg. Kalau lobster hijau untuk harga lelang Rp380 ribu/kg," katanya.

Salah seorang nelayan keturunan China, Sanpoo, mengatakan bahwa ikan bawal putih dan lobster digunakan untuk persembahan kepada para dewa pada perayaan Tahun Baru Imlek.


Pewarta : Sumarwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024