"Ini menjadi program FRI yang akan dilaksanakan setidaknya sekali dalam sebulan selama satu tahun kepemimpinan saya. Tahun ini jalan," kata Ketua FRI periode 2013 Prof. Laode M. Kamaluddin di Semarang, Selasa.

Menurut Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu, forum "Presidensial Club" tersebut berbentuk semacam diskusi panel yang menghadirkan tokoh yang akan maju sebagai capres pada Pemilu 2014.

Tokoh yang maju sebagai capres akan dipanelkan dengan para anggota FRI yang membidangi kelompok-kelompok kajian, seperti bidang kebijakan energi, pangan, pendidikan berbasis kerakyatan, ekonomi, dan kesehatan.

"Melalui forum ini bisa dikaji bersama-sama apa program yang diangkat setiap capres, misalnya, bagaimana programnya tentang pendidikan, bagaimana menyoroti isu kesehatan, dan kebijakan pangan," katanya.

Masyarakat bisa mengetahui program dan pemikiran yang diusung setiap capres karena forum diskusi itu ditayangkan lewat siaran televisi sehingga janji-janji dan program yang ditawarkan sudah terbuka sejak awal.

Laode yang akan menggantikan Ketua FRI periode 2012 Prof. Usman Rianse secara resmi pada Musyawarah Nasional FRI 2013, 17--19 Januari di Semarang, mengatakan bahwa forum itu merupakan wujud peran aktif perguruan tinggi.

"Kami tidak ingin pemikiran-pemikiran yang digagas akademisi atau kalangan perguruan tinggi hanya jadi 'statement' lepas. Namun, bagaimana pemikiran-pemikiran yang ada bisa dikaji secara bersama-sama," katanya.

Termasuk pemikiran terhadap kepemimpinan Indonesia pada masa mendatang, kata dia, terutama menghadapi Pemilu 2014 yang sebentar lagi berlangsung, mengingat peran serta perguruan tinggi dalam proses demokrasi.

"Sama seperti munas sebelumnya, dalam Munas FRI 2013 nanti juga akan dibentuk kelompok-kelompok kajian, mulai bidang ketahanan pangan, pendidikan, dan sebagainya. Kajian ini dipanelkan dengan program capres," katanya.

Meski hingga sekarang belum ada capres yang resmi didukung parpol, dia mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi halangan bagi forum "Presidensial Club" sebab banyak tokoh-tokoh yang berpotensi maju sebagai pemimpin bangsa.

Tokoh-tokoh yang sekiranya potensial atau ingin maju sebagai capres, kata dia, akan disodorkan dengan berbagai persoalan dalam berbagai bidang guna mengetahui bagaimana pandangan mengatasi persoalan tersebut.

"Kami akan angkat apa yang jadi masukan untuk perbaikan bangsa kepada tokoh-tokoh yang sekiranya potensial jadi capres. Apa yang akan mereka lakukan jika menjadi presiden? Rakyat kan harus tahu," kata Laode.

Pewarta : -
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024