"Program memanggil pulang atlet Jabar beralasan, mereka sejak junior dibina Jabar jadi tidak ada yang salah bila mereka kembali dan berprestasi untuk kampung halamannya," kata Ketua Umum KONI Jawa Barat H Azis Syarif di Bandung, Rabu.

Ia menyebutkan, program itu bukan praktik pembajakan atlet, pasalnya atlet yang dipanggil adalah asal Jabar dan bahkan berdomisili atau tinggal serta bekerja di Jawa Barat, serta hasil binaan Jabar sejak usia junior.

"Jabar tidak akan ujug-ujug menerima atlet yang bukan asal Jabar, dari sisi usia juga jadi pertimbangan yakni yang masih bisa turun di ajang PON 2016," kata Azis.

Menurut Azis, KONI Jabar menyambut baik siapapun atlet Jabar yang ingin kembali bergabung dan membela Jawa Barat, dan sudah semestinya mereka memberikan prestasi untuk daerahnya.

Namun demikian, ia berharap atlet melakukan mutasi secara elegan dan menempuh prosedur kepindahan dari daerah yang dibelanya di PON sebelumnya," kata Azis.

"Cukup banyak atlet asal Jabar yang berminat kembali memperkuat Jabar di PON mendatang. Silahkan saja itu hak mereka namun harus melalui prosedur yang ada," katanya.

"Harus pindah dulu, dan tidak ada jaminan bagi mereka jadi tim inti PON Jabar, mereka harus berjuang dulu melalui kejuaraan, seleksi dan penilaian lainnya," kata Azis.

Sementara itu , atlet perantau asal Jabar yang sudah menyatakan minatnya untuk kembali ke Jabar adalah atlet balap sepeda Aiman yang pada PON XVIII/2012 memperkuat Aceh dan Abdul Soleh yang memperkuat Jambi.

Kedua pembalap itu datang ke Sekretariat KONI Jawa Barat diantar oleh pengurus dari Pengda ISSI Jawa Barat. Aiman adalah pembalap muda asal Jabar yang pada PON lalu meraih medali perunggu untuk Aceh.

Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024