"Kita berupaya semaksimal mungkin untuk secepatnya mengevakuasi rangkaian kereta yang anjlok. Diperkirakan sekitar jam 16.00 WIB atau 17.00 WIB jalur sudah bisa dioperasikan," katanya saat ditemui di Stasiun Cilebut, Kamis.
Mateta mengatakan, proses evakuasi sudah berjalan mulai dari pukul 08.00 WIB. Hingga pukul 12.30 WIB, kereta 1 dan 2 sudah dievakuasi, begitu juga kereta 4 hingga 8 sudah ditarik ke Dipo.
Sementara itu, hingga berita ini dibuat, kereta tiga yang melintang di antara dua rel masih dalam upaya pengangkatan dan penarikan.
"Kita sudah menyiapkan dua rangkaian kereta NR atau kereta penolong untung menarik kereta yang masih melintang. Kita upayakan minimal satu jalur bisa kosong agar nanti bisa dioperasikan lagi," katanya.
Mateta mengatakan, proses evakuasi diawali dengan memisahkan rangkaian kereta antara gerbong satu dan dua dengan gerbong tiga dan gerbong tiga dengan gerbong empat.
Sementara itu, gerbong tiga yang melintang akan diangkat menggunakan hidrolik. Setelah itu akan ditarik ke Dipo.
Mateta menambahkan, untuk sementara keberangkatan perjalanan kereta dari Stasiun Bogor dan Cilebut ditutup hingga proses evakuasi selesai dilakukan. Penumpang dapat menaiki kereta di Stasiun Bojong Gede.
"Perjalanan kereta hanya sampai Stasiun Bojong Gede. Bagi yang ingin gunakan kereta bisa naik dari Bojong," katanya.
Saat ditanya apakah ada potongan harga tiket akibat inseden ini. Mateta menjawab, tarif kereta berlaku tetap yakni Rp9.000 untuk Bogor Jakarta dan Rp.2.000 untuk ekonomi.
"Karena tarif hitungan berdasarkan kilometer. Tidak ada pemotongan tarif, tetap berlaku seperti biasa," katanya.
Peristiwa anjloknya kereta commuter line nomo 435 tujuan Jakarta ini terjadi di Stasiun Cilebut sekitar pukul 06.15 WIB. Kereta berangkat dari Bogor pada pukul 06.07 WIB. Saat hendak berhenti di Stasiun Cilebut, kereta anjlok dan keluar dari rel.