"Dimungkinkan, ada sekolah lain yang juga konsisten mendukung KPK. Akan tetapi, SMPK Kudus terlihat cukup konsisten dan sering kali muncul di berbagai media," ujar Yudi Purnomo Harahap.

Hal itu dikatakan Yudi, yang juga menjabat sebagai Deputi Pencegahan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat pada KPK, ketika berkunjung ke SMPK Kudus, di Kudus, Jumat.

Bahkan, lanjut dia, SMPK Keluarga juga berulang kali menggelar kegiatan dalam mendukung KPK.

Berdasarkan catatan KPK, katanya, sekolah tersebut mulai menunjukan dukungan terhadap KPK dimulai tahun 2005 dengan mencanangkan kantin kejujuran.

Sekolah tersebut kembali berinovasi dengan menyediakan fasilitas telepon kejujuran bagi semua siswa pada tahun 2008.

Yudi berharap, sekolah lain juga memiliki semangat yang hampir sama dalam mendukung pemberantasan korupsi.

Apalagi, kata dia, lembaga pendidikan juga memungkinkan rawan terjadi tindak korupsi, karena sering menerima dana bantuan dari pemerintah lewat beberapa program.

Di antaranya, lewat program dana bantuan operasional siswa (BOS), biaya operasional pendidikan (BOP), dana alokasi khusus (DAK), dana alokasi umum (DAU), maupun dana-dana hibah lainnya.

Dengan adanya dukungan dari sekolah, terutama dari para pelajar diharapkan akan tumbuh generasi muda antikorupsi, sekaligus menyatakan perang lawan korupsi.


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024