Ketua Panitia SIEM 2012 Bambang Sutejo di Solo, Selasa, mengaku, hingga saat ini pihaknya masih mendiskusikan mekanisme penyelenggaraan yang baru atas kegiatan tersebut.

Forum Masyarakat Peduli Seni Budaya menghendaki penyelenggaraan SIEM 2012 tidak di Taman Balaikambang.

"Saat ini kami melakukan diskusi sehingga saya belum dapat mengatakan dimana lokasi yang baru untuk Festival SIEM," katanya.

Panitia, katanya, harus melibatkan para delegasi dan berbagai pihak lainnya, termasuk kalangan usaha kecil menengah yang terlibat dalam gelaran warung budaya, salah satu bagian SIEM.

"Ini tidak sederhana, kami harus menyusun ulang konsep seluruhnya. Ini supaya tidak ada pihak yang merasa dirugikan," katanya.

Meskipun agenda dua tahunan tersebut masih didiskusikan tentang konsep terbaru dan tempat penyelenggaraannya, katanya, SIEM tetap akan digelar.

"Walaupun kepastian waktu dan tempat penyelenggaraannya belum dapat dipastikan," katanya.

Ia optimistis bahwa SIEM 2012 akan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

"Tetap akan diselenggarakan, namun kepastiannya kapan dan di mana, itu masih kami diskusikan. Saya optimis gelaran ini akan diterima masyarakat, karena panitia yang didominasi oleh kawula muda yang kreatif dan pantang menyerah," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Widdi Srihanto mengharapkan, SIEM tetap diselenggarakan di Kota Solo antara lain karena kegiatan itu salah satu daya tarik pariwisata kota setempat.

"Apalagi nama depannya jelas-jelas ada Solo-nya. SIEM juga lahir dan besar di Solo, sudah seharusnya penyelenggaraannya di dalam Kota Solo. Toh masih banyak tempat alternatif," katanya.

Sekelompok massa yang menamakan diri FMPSB protes atas rencana SIEM dengan lokasi di Taman Balaikambang karena merusak taman tersebut.

Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024