Semarang (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan usulan pembangunan tanggul laut dengan skema hybrid sea wall di pesisir Kabupaten Demak telah diterima oleh Badan Otorita Pengelola Pantai Utara (Pantura) Jawa.
"Untuk hybrid sea wall nanti dari Kabupaten Demak sampai ke Jepara," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya, saat rapat bersama Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa di Kompleks Kantor Gubernur Jateng di Semarang, Selasa.
Untuk kesiapan teknis, Pemerintah Provinsi Jateng melibatkan pemerintah kabupaten/kota karena Badan Otorita Pantura Jawa juga akan membentuk tim-tim di lapangan yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
Wakil Ketua II Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa Suhajar Diantoro mengatakan pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan tanggul laut Pantura Jawa di Teluk Jakarta dan Teluk Semarang.
Teluk Semarang meliputi perairan, berarti di Kabupaten Kendal, Kota Semarang, dan sebagian Kabupaten Demak.
"Itu prioritas pertama. Dan kalau kita cermati ternyata di beberapa tempat lain, termasuk misalnya sebagian (Kabupaten) Batang, Tegal, dan Pekalongan itu juga sudah luar biasa (dampak rob)," katanya.
Ia mengatakan pembangunan tanggul laut secara keseluruhan di Pantura Jawa membutuhkan waktu 20-30 tahun, sedangkan untuk percepatan prioritas pembangunan di Teluk Jakarta dan Semarang diperkirakan butuh waktu delapan tahun.
Ia ingin keberagaman metode dalam pembangunan giant sea wall, yakni ada yang dibangun menggunakan beton total, namun ada juga yang hanya dengan penguatan ekosistem hutan mangrove.
"Yang mangrovenya masih kuat, maka akan dilakukan penguatan terhadap mangrovenya. Pada bagian-bagian tertentu, mungkin cukup (penguatan) tanggul pantai," katanya.
Saat ini, Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa bersama Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Lautsedang melakukan survei batimetri dan soil investigasi (penyelidikan tanah) di Teluk Semarang dan Jakarta.
"Survei di Teluk Semarang sudah mencapai 70 persen lebih," katanya.
Setelah survei selesai, dilanjutkan pekerjaan konsultan yang rencananya dimulai pada Januari 2026, dan diperkirakan pekerjaan konsultan akan berjalan lebih kurang enam bulan untuk merancang desain, sekaligus menghitung dampak-dampak sosialnya.
Diperkirakan, dokumen akan lengkap pada Juli 2026, kemudian akan dilakukan rapat dengan presiden dan menteri, sedangkan jika disetujui diharapkan peresmian awal pelaksanaan pembangunan tanggul laut pada September 2026.