"Di Singapura ini saya lebih banyak menjaga kondisi fisik yang sudah siap tanding hingga pertarungan mendatang," kata petinju dengan rekor bertarung 46 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri itu ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.

Menurut petinju dengan julukan The Dragon tersebut, selama dua hari di Singapura, dirinya menjalani latihan ringan seperti joging, lari cepat, "pad" (memukul dua target yang dibawa pelatih), dan "shadow box".

Ia mengatakan, selama persiapan di Singapura, dirinya tidak membawa mitra latih tanding (saat di Australia ditemani dua "sparring partner" yaitu Jacobus dan Matt Garlet), tetapi lebih banyak berlatih untuk menjaga kondisi fisik yang sudah siap bertanding.

Petinju yang sudah sembilan tahun menggeggam gelar juara dunia sejak merebutnya dari tangan petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad-interim di Bali, 26 September 2003 tersebut sudah dua hari di Negeri Singa (berangkat pada 24 April 2012) itu.

Pertarungan Chris John melawan Shoji Kimora yang satu paket dengan pertarungan Daud Yordan melawan Lorenzo Villanueva (Filipina) tersebut dimainkan di Marina Bay Sands Resort Singapura, 5 Mei 2012.

Ketika ditanya apakah perlu menyesuaikan diri dengan cuaca di Singapura, dia mengatakan, memang perlu karena berbeda dengan Australia atau Indonesia.

"Saya perlu menyesuaikan diri dengan cuaca di Singapura," kata petinju yang terakhir kali mempertahankan gelar saat mengalahkan petinju Ukraina Stanyslav Merdov di Australia, 30 November 2011 itu.

Pertarungan di Singapura dengan promotor Raja Sapta Oktohari itu merupakan yang pertama bagi Chris John karena pertarungan sebelumnya lebih banyak dilangsungkan di Jepang (tiga kali), Amerika Serikat (dua kali), Australia (dua kali), dan sisanya di Indonesia (baik Jakarta maupun Tenggarong, Kalimantan Timur).

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2025