Solo (ANTARA) - Gojek berkomitmen mendukung pariwisata daerah dan pelestarian warisan sejarah melalui aplikasi Karya Anak Bangsa #BerjuangUntukIndonesia yang menjadi bagian dari ekosistem GoTo. 

Strategic Regional Head Gojek Jawa Barat Jawa Tengah dan DIY Farid Isnawan melalui keterangan tertulis yang diterima di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan Gojek berpartisipasi aktif dalam inisiatif pengembangan platform Jejak Wisata Sejarah (Jasirah) yang digagas oleh Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Keris Jateng, dan para sejarawan Universitas Diponegoro.

Ia mengatakan Jasirah merupakan inovasi digital berbasis informasi tematik yang dirancang untuk mempermudah wisatawan menjelajahi destinasi sejarah di berbagai kota di Jawa Tengah. Melalui platform ini, wisatawan dapat mengakses informasi seputar situs sejarah, fasilitas pendukung, jalur wisata, hingga kalender acara yang berkaitan dengan budaya dan sejarah lokal.

Sebagai bagian dari peluncuran dan uji coba ekosistem platform Jasirah, para pegiat wisata diajak untuk mengikuti kegiatan unggulan bertajuk Jasirah Race, sebuah pengalaman wisata sejarah lintas kota yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 25-27 Juli 2025. 

Peserta akan menjelajahi kota-kota bersejarah seperti Semarang, Tegal, Purwokerto, Yogyakarta, dan Surakarta, dengan menggunakan moda transportasi kereta api.

Ia mengatakan Jasirah Race bukan sekadar perjalanan biasa. Program ini dirancang sebagai perpaduan antara wisata sejarah, kuliner khas daerah, kunjungan ke sentra UMKM lokal, dan pengenalan sistem transaksi digital QRIS, sebagai bentuk nyata mendorong literasi keuangan dan ekonomi digital di daerah. Inisiatif ini juga ditargetkan untuk memecahkan Rekor MURI sebagai wisata sejarah dengan rute kereta api terpanjang di Indonesia.

Ia mengatakan dalam hal ini Gojek berperan  penting dalam mendukung mobilitas peserta dan wisatawan selama Jasirah Race berlangsung. 

“Kami sangat antusias bisa turut mendukung inisiatif Jasirah Race. Bagi Gojek, ini bukan hanya soal mendukung mobilitas, tetapi juga tentang bagaimana teknologi kami dapat menjadi enabler untuk mendorong pariwisata sejarah yang lebih inklusif, menggerakkan UMKM lokal, dan memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua,” katanya. 

Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengembangkan pariwisata sejarah yang berkelanjutan, pengembangan UMKM dan digitalisasi transaksi pembayaran melalui perluasan pemanfaatan aplikasi Jasirah dan kompetisi Jasirah Race.

“Kami ingin menciptakan ekosistem wisata tematik sejarah yang terintegrasi, modern namun tetap berbasis nilai-nilai kearifan lokal,” katanya. 

Ia berharap Jasirah menjadi langkah konkret dalam memperkuat daya saing pariwisata berbasis budaya di Jawa Tengah, sekaligus menjawab kebutuhan wisatawan masa kini yang semakin mengandalkan teknologi dan kenyamanan selama bepergian.


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025