"Perkebunan yang sering muncul konflik ini biasanya karena belum menerapkan plasma. Untuk perkebunan yang telah menerapkan plasma 20 persen, rata-rata tidak ada konflik. Yang saya pantau seperti itu," kata Suswono kepada wartawan usai acara Rembug Tani, di Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu petang.

Sementara di Jawa, kata dia, konflik yang terjadi hanyalah perebutan air irigasi yang jumlahnya terbatas sehingga harus ditata dengan baik.

Oleh karena itu, lanjutnya, saluran irigasi, embung, dan sebagainya harus ditingkatkan.

Disinggung mengenai konflik petani dengan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) di Mesuji, Lampung, yang kembali bergejolak hari ini, Mentan mengatakan, tim pencari fakta hingga saat ini masih bekerja untuk mencari akar permasalahannya.

"Kita harapkan, mudah-mudahan ada solusi terbaik. Yang jelas sejauh ini, berdasarkan pengamatan saya di beberapa daerah termasuk laporan dari Kalimantan Tengah, wakil gubernurnya sendiri menyampaikan bahwa perkebunan yang telah menjalankan plasma, tidak ada konflik," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024