"Ikan bawal putih ini banyak digemari warga keturunan China dan permintaan selalu melonjak setiap menjelang Imlek," kata Ketua Koperasi Unit Desa Mino Saroyo Cilacap Untung Jayanto di Cilacap, Selasa.

Ia mengatakan, bawal putih dengan berat lima ons yang pekan lalu dijual dengan harga Rp100 ribu, saat ini telah naik menjadi Rp150 ribu.

Menurut dia, kenaikan harga sebenarnya juga terjadi terhadap jenis ikan lainnya.

Akan tetapi, kata dia, kenaikan harga tersebut tidak bisa dinikmati nelayan lantaran hasil tangkapan mereka merosot akibat cuaca buruk di perairan selatan Jawa Tengah, khususnya Cilacap dan sekitarnya.

"Saat ini hasil tangkapan nelayan Cilacap turun hingga 50 persen, padahal harga ikan sedang mengalami kenaikan yang cukup tinggi," katanya.

Ia mengatakan, nelayan tidak bisa maksimal melaut karena angin kencang dan gelombang setinggi lima meter, terutama pada sore hingga malam hari.

Menurut dia, nelayan yang nekat melaut tidak berani terlalu jauh dan secara "jolokan", yakni pergi pada pagi hari dan pulang sekitar pukul 11.00 WIB, saat gelombang belum terlalu tinggi.

Terkait hal itu, dia mengimbau nelayan yang melaut untuk berhati-hati dan tetap waspada terhadap kemungkinan datangnya gelombang tinggi.

"Meskipun ada pengaruh terhadap hasil tangkapan, keselamatan harus tetap diutamakan," katanya.


Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024