Tiga korban meninggal yakni Dwi Susanti (20) warga Kabupaten Semarang, dan Natanail (21) warga Demak, keduanya mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, serta Deby (18), adik Natanail mahasiswa Unika Soegijapranata Semarang.

Sedangkan lima mahasiswa UKSW lain yang juga terseret yaitu Susi Lestari (23), Fandy Dwi Nugroho (23), Mursiutami (20), Windi Kumala (20), dan Sisca Purniawati (21) berhasil diselamatkan warga.

Keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, delapan mahasiswa tersebut hendak menuju air terjun Kedung Kayang. Untuk menuju ke pusat air terjun, mereka harus melewati badan sungai, karena tidak ada jalan darat.

"Mereka datang saat hujan, kemudian setelah hujan reda, mereka turun ke sungai," kata salah satu saksi mata, Supardi.

Saat itu, kata dia tidak ada pengunjung lain selain delapan mahasiswa tersebut.

Sekitar 30 menit berada di lokasi, katanya, tiba-tiba banjir datang. Saat itu hulu sungai yang berada di antara lereng Gunung Merbabu dan Merapi terjadi hujan deras. "Mereka sempat diperingatkan, tetapi tidak dihiraukan," katanya.

Saat banjir datang, delapan mahasiswa tersebut berada di seberang sungai menuju ke air terjun. Di belakang mereka hanya tebing setinggi 30 meter, tidak ada tempat lain yang bisa mereka gunakan untuk menepi.

Khawatir terjadi banjir yang lebih besar, mereka memutuskan untuk kembali ke tempat semula dengan menyeberangi sungai. Padahal, banjir sudah setinggi dada orang dewasa.

"Takut banjir lebih besar, kami nekat menyeberang dengan saling berpegangan tangan," kata salah satu korban selamat, Sisca.

Namun naas, baru beberapa meter menyeberangi sungai, ketiga rekannya yang ada didepan yakni, Dwi Susanti, Natanail dan Deby terseret arus air.

"Kami sudah teriak, tetapi tidak ada yang mendengar dan memberikan pertolongan," katanya.

Ketiga korban tersebut terbawa arus deras banjir Sungai Pabelan. Setelah terseret banjir sepanjang satu kilomater mereka akhirnya ditemukan di dekat Dam Nglampahan di dekat persimpangan Sungai Apu dan Sungai Pabelan.

Komandan Tim SAR Kabupaten Magelang Heri Prawoto mengatakan ketiga korban ditemukan di tempat yang hampir berdekatan dengan pakaian masih lengkap.

Ia mengatakan hampir sekujur tubuh korban terdapat luka memar akibat berbenturan dengan bebatuan yang ada di sungai.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024