Banyumas (ANTARA) - Penjabat Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar menilai pengoperasian Stasiun Kereta Api Kebasen untuk melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang mempermudah masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, khususnya Kecamatan Kebasen dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan moda transportasi massal berupa kereta api (KA).
"Dengan dioperasikannya Stasiun Kebasen menjadi terminal untuk (naik-turun) penumpang, kami mengucapkan terima kasih karena banyak warga kami yang mau menuju ke arah Solo, Jakarta, maupun Semarang itu harus ke Purwokerto dulu, padahal di sini ada (stasiun)," kata Iwanuddin Iskandar setelah peresmian Stasiun Kebasen sebagai stasiun yang melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang, di Banyumas, Senin.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan salah satu tugas Pemerintah Kabupaten Banyumas adalah menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa Stasiun KA Kebasen secara resmi telah dioperasikan untuk melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang kereta api.
Kendati demikian, dia mengharapkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan maupun PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menggandeng para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ketika Stasiun Kebasen telah berkembang.
"Jadi tidak sekadar sebagai penumpang, juga sebagai sarana untuk menjual, karena di sini belum ada jalan tol, sehingga salah satu akses yang paling mudah dijangkau, nyaman, adalah kereta api, dan ingat Banyumas ini kota pendidikan dan pariwisata," katanya.
Oleh karena itu, dia meyakini bahwa pengoperasian Stasiun Kebasen merupakan solusi untuk pemerataan akses kereta api bagi warga Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, pihaknya juga tidak mungkin membiarkan akses jalan menuju Stasiun Kebasen dalam kondisi kurang bagus.
"Sepanjang hal itu menjadi kewenangan Pemkab Banyumas akan dikolaborasikan dengan Pemerintah Desa Gambarsari dan pihak Kecamatan Kebasen," kata Pj Bupati.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo mengatakan aktivasi atau pengoperasian Stasiun Kebasen untuk naik-turun penumpang merupakan aspirasi warga Kecamatan Kebasen dan sekitarnya yang selama ini harus menuju Purwokerto atau Kroya ketika hendak menggunakan layanan kereta api, sehingga memakan waktu yang cukup lama.
Oleh karena merupakan aspirasi dari masyarakat, kata dia, usulan pengoperasian Stasiun Kebasen untuk layanan penumpang itu direspons dengan cepat oleh DJKA Kementerian Perhubungan, sehingga bisa terwujud.
"Karena sejatinya stasiun ini sudah direhab sehingga memang layak untuk dijadikan destinasi pemberhentian untuk naik-turun penumpang. Bahkan secara teknis sudah dikaji oleh Ditjen Perkeretaapian," katanya.
Terkait dengan hal itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA Kemenhub Arif Anwar mengatakan sejak uji coba pada tanggal 18 Desember 2024 hingga diresmikan pada hari Senin (23/12), sudah cukup banyak penumpang kereta api yang turun di Stasiun Kebasen.
Sementara untuk penumpang yang naik kereta api dari Stasiun Kebasen, jumlahnya masih sedikit karena saat sekarang masa Angkutan Natal dan Tahun Baru, sehingga banyak calon penumpang yang membeli tiket jauh hari sebelum tanggal keberangkatan.
Ia mengharapkan dengan pengoperasian Stasiun Kebasen untuk layanan penumpang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca juga: Comdev Universitas Prasetiya Mulya dukung pemutakhiran KIA dan peningkatan bisnis UMKM di Banyumas