Semarang (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jateng berperan aktif dalam pendampingan Tim Ahli Pemeriksaan Substantif Indikasi Geografis Kopi Arabika Java Semarang, di Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Minggu (14/12).

Kopi arabika merupakan salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat  yang mendiami kawasan Gunung Ungaran, Kelir, Telomoyo, dan Merbabu.

Kawasan ini mempunyai iklim yang khas yaitu udara yang dingin dan lembab. Suhu udara rata-rata 20-27°C dengan kelembaban udara 82 persen.

Kopi Arabika Java Semarang dihasilkan dari tanaman kopi arabika yang ditanam pada ketinggian  900--2.000 mdpl.  

Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng Tejo Harwanto melalui Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM mengatakan secara umum kopi Arabika Java Semarang, baik hasil dari olah basah maupun olah kering natural, memiliki cita rasa kopi yang khas yang dominan seperti brown sugar, spicy,  flowery, fruity dan honeyed. 

"Jenis barang yang dimintakan perlindungan indikasi geografis adalah kopi olah kering natural dan kopi olah basah dengan produk  berupa kopi biji (green bean), kopi sangrai (roasted bean), dan kopi bubuk (coffee  powder), "jelas Anggiat.

Mengingat Kopi Arabika Java Semarang telah memiliki reputasi baik di pasar domestik, maka Perkumpulan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis  Kopi Arabika Dataran Tinggi Kabupaten Semarang bertekad untuk menjaga mutu prima kopi arabikanya sesuai dengan apa yang tertera di dalam dokumen deskripsi yang disertakan pada saat pengajuan usulan pendaftaran perlindungan indikasi geografis.

Kunjungan Tim Ahli DJKI pada saat pemeriksaan lapangan untuk menyesuaikan antara dokumen deskripsi dan kondisi lapangan serta perbaikan Dokumen Deskripsi Kopi Arabika Java Semarang, Tim Ahli DJKI Agustinus Pardede dan Djoko Soemarno.

Hadir pada pemeriksaan substantif indikasi geografis kekayaan intelektual kopi Arabika Java Semarang yaitu Tim Ahli Agustinus Pardede,  Djoko Soemarno, Penyuluh Hukum Madya, Analis Kekayaan Intelektual Muda, Analis Hukum pertama, dan PPPK DJKI. ***


Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024