Semarang (ANTARA) - Metode pembelajaran drama dengan metode Class of Champions terbukti efektif mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap sebuah karya sastra atau drama. Metode ini memadukan elemen analisis, kerja sama, dan kompetisi dalam suasana belajar yang menyenangkan.
Uyi Khodariah, S.S., Gr, Guru SMPN 10 Cimahi* menerapkan Class of Champions melalui pendekatan diferensiasi dengan mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan motivasi dan pengetahuan awal mereka, hasil dari asesmen awal. Komposisi kelompok yang heterogen tersebut bertujuan siswa mampu berkolaborasi dan saling membantu satu sama lain. Setiap kelompok mendapatkan materi unsur-unsur drama yang sama, berupa buku teks serta video pembelajaran. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan instruksi yang ada pada LKS.
Setiap kelompok berkompetisi melalui kuis berbasis gamifikasi yang terdiri dari lima level soal, mulai dari pemahaman dasar hingga interpretasi unsur-unsur drama. Siswa yang memiliki motivasi dan kemampuan rendah tetap dapat berkontribusi sesuai kapasitas mereka, sementara siswa lainnya diajak untuk saling mendukung dan belajar bersama.
Setiap kelompok mendapat giliran untuk menjawab kuis yang saya buat dengan aplikasi Genially yang dapat diakses pada https://app.genially.com. Setiap dua orang siswa berdiskusi untuk menjawab satu soal sesuai dengan levelnya. Siswa lain menyaksikan pada layar proyektor. Soal harus dijawab hingga benar agar siswa dengan level berikutnya bisa melanjutkan mengerjakan kuis.
Metode Class of champions tidak hanya meningkatkan pemahaman teori, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis siswa, meningkatkan kemampuan analisis, siswa lebih antusias dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
"Pembelajaran hari ini sangat berkesan untuk saya karena merasakan menggunakan website ini, yang baru dicoba oleh saya dan menyenangkan, saya menyukai metode pembelajaran yang seperti ini dan pesan saya. Semoga untuk materi selanjutnya bisa menggunakan website yang seperti ini lagi," kata Asyifa Apriliyani, siswa SMPN 10 Cimahi.
Respon positif juga disampaikan siswa lain, Keysa Vidya dan Rama Subagja yang mengaku senang dan merasakan keseruan belajar dengan metode yang baru dan unik.
"Senang karena belajar dengan cara yang baru," kata Rama Subagja.
Uyi Khodariah menyatakan metode pembelajaran gamifikasi Class of Champions efektif dalam mengatasi tantangan pengajaran drama, terutama dalam menjembatani kesenjangan antara minat siswa terhadap praktik pementasan dan pemahaman teoritis drama.
"Class of Champions menjadikan saya menjadi lebih mudah untuk mengajarkan teori drama kepada siswa. Siswa yang lemah dalam pemahaman mampu menunjukkan pemahaman yang lebih baik melalui kuis dan diskusi di setiap level. Tingkat keberhasilan menjawab soal di semua level menunjukkan perkembangan pemahaman mereka," lata Uyi.
Siswa, tambah Uyi, lebih antusias mengikuti pembelajaran karena aktivitas dibagi menjadi level-level yang memberikan tantangan sesuai kemampuan mereka. Penghargaan untuk juara meningkatkan semangat siswa untuk menyelesaikan kuis dan tugas dengan baik. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami teori drama, tetapi juga belajar mengasah kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis yang merupakan keterampilan penting untuk masa depan mereka.
*=Diseminasi Program Tanoto Foundation
Uyi Khodariah, S.S., Gr, Guru SMPN 10 Cimahi* menerapkan Class of Champions melalui pendekatan diferensiasi dengan mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan motivasi dan pengetahuan awal mereka, hasil dari asesmen awal. Komposisi kelompok yang heterogen tersebut bertujuan siswa mampu berkolaborasi dan saling membantu satu sama lain. Setiap kelompok mendapatkan materi unsur-unsur drama yang sama, berupa buku teks serta video pembelajaran. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan instruksi yang ada pada LKS.
Setiap kelompok berkompetisi melalui kuis berbasis gamifikasi yang terdiri dari lima level soal, mulai dari pemahaman dasar hingga interpretasi unsur-unsur drama. Siswa yang memiliki motivasi dan kemampuan rendah tetap dapat berkontribusi sesuai kapasitas mereka, sementara siswa lainnya diajak untuk saling mendukung dan belajar bersama.
Setiap kelompok mendapat giliran untuk menjawab kuis yang saya buat dengan aplikasi Genially yang dapat diakses pada https://app.genially.com. Setiap dua orang siswa berdiskusi untuk menjawab satu soal sesuai dengan levelnya. Siswa lain menyaksikan pada layar proyektor. Soal harus dijawab hingga benar agar siswa dengan level berikutnya bisa melanjutkan mengerjakan kuis.
Metode Class of champions tidak hanya meningkatkan pemahaman teori, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis siswa, meningkatkan kemampuan analisis, siswa lebih antusias dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
"Pembelajaran hari ini sangat berkesan untuk saya karena merasakan menggunakan website ini, yang baru dicoba oleh saya dan menyenangkan, saya menyukai metode pembelajaran yang seperti ini dan pesan saya. Semoga untuk materi selanjutnya bisa menggunakan website yang seperti ini lagi," kata Asyifa Apriliyani, siswa SMPN 10 Cimahi.
Respon positif juga disampaikan siswa lain, Keysa Vidya dan Rama Subagja yang mengaku senang dan merasakan keseruan belajar dengan metode yang baru dan unik.
"Senang karena belajar dengan cara yang baru," kata Rama Subagja.
Uyi Khodariah menyatakan metode pembelajaran gamifikasi Class of Champions efektif dalam mengatasi tantangan pengajaran drama, terutama dalam menjembatani kesenjangan antara minat siswa terhadap praktik pementasan dan pemahaman teoritis drama.
"Class of Champions menjadikan saya menjadi lebih mudah untuk mengajarkan teori drama kepada siswa. Siswa yang lemah dalam pemahaman mampu menunjukkan pemahaman yang lebih baik melalui kuis dan diskusi di setiap level. Tingkat keberhasilan menjawab soal di semua level menunjukkan perkembangan pemahaman mereka," lata Uyi.
Siswa, tambah Uyi, lebih antusias mengikuti pembelajaran karena aktivitas dibagi menjadi level-level yang memberikan tantangan sesuai kemampuan mereka. Penghargaan untuk juara meningkatkan semangat siswa untuk menyelesaikan kuis dan tugas dengan baik. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya memahami teori drama, tetapi juga belajar mengasah kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis yang merupakan keterampilan penting untuk masa depan mereka.
*=Diseminasi Program Tanoto Foundation