Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jateng 2024 mencapai 84 persen, apalagi dengan ditetapkannya tanggal 27 November mendatang sebagai hari libur nasional.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng Haerudin, di Semarang, Selasa, menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat di Jateng pada pemilihan umum (pemilu) mencapai 82,7 persen.
"Harapannya, partisipasi masyarakat lebih tinggi karena mereka memilih pemimpin yang akan langsung memimpin Jawa Tengah. Karena itu, kami optimistis dan terus menggalakkan sosialisasi," harapnya.
Kesbangpol Jateng bersama Komisi Informasi Provinsi (KIP) intens melakukan sosialisasi, termasuk kepada kelompok disabilitas.
Ia berharap langkah tersebut dapat meningkatkan partisipasi dari semua lapisan masyarakat, tak terkecuali dari penyandang difabel yang tidak terkendala akses dan tetap dapat menyalurkan hak pilihnya.
"Kami baru saja melakukan sosialisasi kepada teman-teman tunanetra di Kabupaten Pemalang. Tujuannya, selain meningkatkan partisipasi, juga memastikan pilkada lebih inklusif," tuturnya.
Haerudin mengaku akan melakukan pemantauan secara langsung di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) bersama penyelenggara pilkada, Kesbangpol kabupaten/kota, dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Kami akan turun langsung ke TPS secara 'sampling' di 35 kabupaten/kota. Bersama tim penyelenggara, Kesbangpol, dan OPD, kami memantau pelaksanaan hingga penghitungan suara," ucapnya.
Mengenai pemetaan daerah rawan, ia menyebutkan setidaknya ada tujuh kabupaten/kota yang memiliki potensi tinggi adanya kericuhan, namun pihaknya memastikan bakal melakukan pengamanan secara maksimal.
"Pemerintah daerah dan pihak keamanan, termasuk TNI, Polri, dan linmas (perlindungan masyarakat), menjamin keamanan masyarakat. Setiap TPS akan dijaga oleh dua petugas Linmas di dalam, ditambah petugas di luar TPS," imbuhnya.
Baca juga: Hujan deras akibatkan sejumlah wilayah Semarang banjir
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng Haerudin, di Semarang, Selasa, menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat di Jateng pada pemilihan umum (pemilu) mencapai 82,7 persen.
"Harapannya, partisipasi masyarakat lebih tinggi karena mereka memilih pemimpin yang akan langsung memimpin Jawa Tengah. Karena itu, kami optimistis dan terus menggalakkan sosialisasi," harapnya.
Kesbangpol Jateng bersama Komisi Informasi Provinsi (KIP) intens melakukan sosialisasi, termasuk kepada kelompok disabilitas.
Ia berharap langkah tersebut dapat meningkatkan partisipasi dari semua lapisan masyarakat, tak terkecuali dari penyandang difabel yang tidak terkendala akses dan tetap dapat menyalurkan hak pilihnya.
"Kami baru saja melakukan sosialisasi kepada teman-teman tunanetra di Kabupaten Pemalang. Tujuannya, selain meningkatkan partisipasi, juga memastikan pilkada lebih inklusif," tuturnya.
Haerudin mengaku akan melakukan pemantauan secara langsung di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) bersama penyelenggara pilkada, Kesbangpol kabupaten/kota, dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Kami akan turun langsung ke TPS secara 'sampling' di 35 kabupaten/kota. Bersama tim penyelenggara, Kesbangpol, dan OPD, kami memantau pelaksanaan hingga penghitungan suara," ucapnya.
Mengenai pemetaan daerah rawan, ia menyebutkan setidaknya ada tujuh kabupaten/kota yang memiliki potensi tinggi adanya kericuhan, namun pihaknya memastikan bakal melakukan pengamanan secara maksimal.
"Pemerintah daerah dan pihak keamanan, termasuk TNI, Polri, dan linmas (perlindungan masyarakat), menjamin keamanan masyarakat. Setiap TPS akan dijaga oleh dua petugas Linmas di dalam, ditambah petugas di luar TPS," imbuhnya.
Baca juga: Hujan deras akibatkan sejumlah wilayah Semarang banjir