Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mengajak kalangan pengusaha untuk peduli dengan mengelola limbah usahanya secara mandiri demi menjaga kelestarian lingkungan seperti yang dilakukan Hotel Amaris Semarang.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Rabu, mengapresiasi kepedulian pengelola Hotel Amaris yang memanfaatkan limbah operasional hotel untuk menyiram tanaman.
"Kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil Hotel Amaris yang mengolah air limbah untuk bisa dimanfaatkan kembali untuk menyirami tanaman yang ada di hotel," katanya.
Ia mengatakan bahwa olahan air limbah tidak boleh dibuang ke sungai atau saluran air kota sehingga memanfaatkannya untuk menyiram tanaman adalah langkah yang bijak.
"Karena untuk penyiraman internal hotel berlebih, akhirnya Hotel Amaris dan Disperkim (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman) Kota Semarang berkolaborasi," kata Ita, sapaan akrabnya.
"Air olahan ini juga bisa digunakan untuk menyirami taman-taman yang ada di Kota Semarang. Alhamdulillah dari pihak hotel juga senang," katanya menambahkan.
Ita memastikan bahwa olahan air limbah tersebut sudah bebas dari bahan berbahaya sebelum digunakan untuk menyiram tanaman, yang dibuktikan dari hasil uji laboratorium yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang.
"Harapannya hal baik ini bisa terus berlanjut dan juga menginspirasi teman-teman pengusaha dan masyarakat luas untuk mengolah limbah yang ada di sekitar kita menjadi lebih bermanfaat," katanya.
Sementara itu, perwakilan manajemen Hotel Amaris Semarang Patmo mengatakan bahwa pihaknya memiliki alat pengolahan limbah hotel yang bisa mengurai dan memurnikan air olahannya dari zat-zat berbahaya.
"Limbah kami murnikan dari zat-zat yang berbahaya. Kemudian setelah itu kami lakukan kontrol uji laboratorium bekerja sama dengan DLH Kota Semarang," katanya.
Ke depan, Patmo berencana memperluas jaringan ke hotel-hotel lain sehingga air hasil pengolahan limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Rabu, mengapresiasi kepedulian pengelola Hotel Amaris yang memanfaatkan limbah operasional hotel untuk menyiram tanaman.
"Kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil Hotel Amaris yang mengolah air limbah untuk bisa dimanfaatkan kembali untuk menyirami tanaman yang ada di hotel," katanya.
Ia mengatakan bahwa olahan air limbah tidak boleh dibuang ke sungai atau saluran air kota sehingga memanfaatkannya untuk menyiram tanaman adalah langkah yang bijak.
"Karena untuk penyiraman internal hotel berlebih, akhirnya Hotel Amaris dan Disperkim (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman) Kota Semarang berkolaborasi," kata Ita, sapaan akrabnya.
"Air olahan ini juga bisa digunakan untuk menyirami taman-taman yang ada di Kota Semarang. Alhamdulillah dari pihak hotel juga senang," katanya menambahkan.
Ita memastikan bahwa olahan air limbah tersebut sudah bebas dari bahan berbahaya sebelum digunakan untuk menyiram tanaman, yang dibuktikan dari hasil uji laboratorium yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang.
"Harapannya hal baik ini bisa terus berlanjut dan juga menginspirasi teman-teman pengusaha dan masyarakat luas untuk mengolah limbah yang ada di sekitar kita menjadi lebih bermanfaat," katanya.
Sementara itu, perwakilan manajemen Hotel Amaris Semarang Patmo mengatakan bahwa pihaknya memiliki alat pengolahan limbah hotel yang bisa mengurai dan memurnikan air olahannya dari zat-zat berbahaya.
"Limbah kami murnikan dari zat-zat yang berbahaya. Kemudian setelah itu kami lakukan kontrol uji laboratorium bekerja sama dengan DLH Kota Semarang," katanya.
Ke depan, Patmo berencana memperluas jaringan ke hotel-hotel lain sehingga air hasil pengolahan limbah tersebut dapat dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman.