Semarang (ANTARA) - Rektor Universitas Semarang (USM), Dr Supari ST MT melakukan kunjungan kehormatan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kunjungan tersebut untuk membahas potensi kerja sama dalam mendukung kesejahteraan pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia melalui berbagai program pengabdian masyarakat dan akademik, Selasa (22/10/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Supari disambut hangat oleh Rossy Verona, Deputy Chief of Mission di KBRI Malaysia. Rossy menegaskan pentingnya peran akademisi dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi PMI dan keluarganya di Malaysia.
"Kami berharap agar universitas-universitas di Indonesia, termasuk USM, dapat memberikan kontribusi nyata bagi PMI di Malaysia, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan mental, dan pengembangan keterampilan," ujar Ibu Rossy.
KBRI menawarkan bentuk kerja sama melalui program pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang ditujukan khusus untuk para PMI di Malaysia. Program ini melibatkan dosen-dosen USM yang akan memberikan layanan konseling, capacity building, serta pelatihan keterampilan dasar yang relevan bagi PMI, seperti manajemen keuangan dan pengembangan keterampilan lainnya. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dosen USM dapat memberikan pendampingan psikologis dan pelatihan yang membantu PMI untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain dosen, program ini juga membuka peluang bagi mahasiswa USM untuk berpartisipasi dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan kuliah kerja nyata (KKN) dengan fokus mengajar anak-anak PMI.
Mahasiswa akan mengajar mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, dan lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dasar bagi anak-anak PMI di Malaysia. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi komunitas PMI, serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa USM dalam berinteraksi dengan masyarakat internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor USM, Dr. Supari, menyatakan komitmen USM untuk memberikan bantuan beasiswa bagi anak-anak PMI yang telantar, khususnya bagi mereka yang berasal dari Semarang dan Jawa Tengah.
"USM siap untuk mendukung pendidikan anak-anak PMI di Malaysia, terutama yang kurang beruntung. Kami berharap, melalui beasiswa ini, mereka dapat melanjutkan pendidikan dan memiliki masa depan yang lebih baik," ungkap Dr. Supari.
Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara USM dan KBRI Malaysia serta memberikan solusi nyata bagi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh PMI dan keluarganya. Dengan dukungan USM, KBRI optimis bahwa komunitas PMI di Malaysia akan mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.
Kunjungan Rektor USM ini tidak hanya menegaskan komitmen universitas dalam pengabdian masyarakat, tetapi juga menunjukkan kepedulian akademisi Indonesia terhadap kesejahteraan PMI. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia di luar negeri, terutama di Malaysia. ***
Kunjungan tersebut untuk membahas potensi kerja sama dalam mendukung kesejahteraan pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia melalui berbagai program pengabdian masyarakat dan akademik, Selasa (22/10/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Supari disambut hangat oleh Rossy Verona, Deputy Chief of Mission di KBRI Malaysia. Rossy menegaskan pentingnya peran akademisi dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi PMI dan keluarganya di Malaysia.
"Kami berharap agar universitas-universitas di Indonesia, termasuk USM, dapat memberikan kontribusi nyata bagi PMI di Malaysia, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan mental, dan pengembangan keterampilan," ujar Ibu Rossy.
KBRI menawarkan bentuk kerja sama melalui program pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang ditujukan khusus untuk para PMI di Malaysia. Program ini melibatkan dosen-dosen USM yang akan memberikan layanan konseling, capacity building, serta pelatihan keterampilan dasar yang relevan bagi PMI, seperti manajemen keuangan dan pengembangan keterampilan lainnya. Melalui kolaborasi ini, diharapkan dosen USM dapat memberikan pendampingan psikologis dan pelatihan yang membantu PMI untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain dosen, program ini juga membuka peluang bagi mahasiswa USM untuk berpartisipasi dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan kuliah kerja nyata (KKN) dengan fokus mengajar anak-anak PMI.
Mahasiswa akan mengajar mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, dan lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dasar bagi anak-anak PMI di Malaysia. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi komunitas PMI, serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa USM dalam berinteraksi dengan masyarakat internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor USM, Dr. Supari, menyatakan komitmen USM untuk memberikan bantuan beasiswa bagi anak-anak PMI yang telantar, khususnya bagi mereka yang berasal dari Semarang dan Jawa Tengah.
"USM siap untuk mendukung pendidikan anak-anak PMI di Malaysia, terutama yang kurang beruntung. Kami berharap, melalui beasiswa ini, mereka dapat melanjutkan pendidikan dan memiliki masa depan yang lebih baik," ungkap Dr. Supari.
Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara USM dan KBRI Malaysia serta memberikan solusi nyata bagi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh PMI dan keluarganya. Dengan dukungan USM, KBRI optimis bahwa komunitas PMI di Malaysia akan mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.
Kunjungan Rektor USM ini tidak hanya menegaskan komitmen universitas dalam pengabdian masyarakat, tetapi juga menunjukkan kepedulian akademisi Indonesia terhadap kesejahteraan PMI. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia di luar negeri, terutama di Malaysia. ***